Fimela.com, Jakarta Mantan penyiar radio yang juga punya karier di dunia presenting, Gofar Hilman berencana untuk mengurangi aktivitasnya di depan kamera. Dalam beberapa tahun terakhir, ia sedang merasakan nikmatnya menjalankan dan menelurkan berbagai jenis bisnis yang sesuai dengan kepribadiannya.
Sampai saat ini, pria 39 tahun itu mengaku sudah menjalani enam buah bisnis di berbagai bidang seperti otomotif, food and beverages, clothing line dan beberapa lainnya. Menurutnya, ada sensasi tersendiri ketika membuat dan menjalani bisnis ketimbang menjadi talent di depan kamera.
"Memang rencana gue ke depannya sih pengen mengurangi di depan kamera sebenarnya. Karena kalau jadi talent mau sampai kapan, kan?," kata Gofar Hilman di kawasa. SCBD Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).
Advertisement
"Mungkin dalam dua tahun ini gue lebih sering berkarya di belakang kamera. Mungkin teman-teman nggak ada yang tahu gue meluncurkan sesuatu tapi nggak ada nama guenya, jadi gue create-create sebagai orang di belakang layar aja," sambungnya kemudian.
Advertisement
Tak Rasakan Tekanan
Lebih lanjut, disinggung soal kenikmatan apa yang dirasakan ketika memulai dan menjalani sebuah bisnis, Gofar menegaskan jika hal itu berkaitan dengan publik. Ketika berada di depan kamera ia dituntut oleh banyak orang untuk selalu sempurna, dalam berbisnis hal tersebut sama sekali tak dirasakan.
"Ternyata lebih nikmat membuat sesuatu yang murni dari hati kita, bukan karena tekanan orang, nggak takut salah ini, takut salah ngomong atau apa. Membuat sesuatu ternyata lebih menyenangkan," tuturnya.
Wujudkan Mimpi
Yang teranyar, Gofar ikut terjun ke industri vaping dengan liquid berlabel Sekut E-Juice dengan dua varian rasa yaitu Berry Crunch dengan rasa creamy dan Berry Party yang mengakomodir penikmat rasa buah-buahan. Bekerjasama dengan salah satu rekan yang punya pengalaman lebih di bidang tersebut, Gofar mengatakan jika bisnis teranyarnya itu merupakan salah satu bucket list mimpi yang akhirnya bisa diwujudkan.
"Ini (bisnis liquid) memang salah satu mimpi gue. Mimpi gue sendiri banyak banget ya. Gue pengen jadi konseptor tanpa jadi talent, jadi tugas gue satu per satu men-ceklist bucket list gue," pungkasnya.