Fimela.com, Jakarta Aktor Dwi Sasono menjadi salah satu yang terlibat dalam remake film Gita Cinta dari SMA. Meski tak jadi tokoh central dalam cerita film bertema kisah cinta remaja itu, namun suami dari Widi Mulia tersebut menilai ada nilai-nilai yang bisa diambil dari sudut pandangnya sebagai orangtua.
Kebetulan, dalam ceritanya Dwi Sasono berperan sebagai ayah dari karakter Ratna yang dimainkan oleh Prilly Latuconsina. Baginya, film tersebut bisa menjadi refleksi setiap orangtua untuk mendidik anak-anaknya yang sedang beranjak dewasa.
"Film ini bs menjadi cermin, sangat reflektif buat kita yang menonton dari sisi orangtua karena anak ini semua proses," ungkap Dwi Sasono di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Advertisement
Advertisement
Relate
Lebih lanjut, salah satu yang menarik perhatian Dwi Sasono sebagai orangtua yang berkaitan dengan perannya di film Gita Cinta dari SMA ialah cara menyikapi saat anak perempuannya nanti mulai terlibat kisah cinta. Meski secara personal tak terlalu memiliki kesamaan dengan peran yang dimainkan, namun ayah dari tiga orang anak itu mengaku mulai memikirkan apa yang akan ia lakukan saat Widuri, putrinya memasuki fase jatuh cinta seperti yang diperlihatkan Ratna dalam cerita filmnya.
"Di sini saya juga mikir kalau ada laki-laki yang akan mendekati Widuri, kan pasti ada kan?," paparnya.
"Dan kalau di sini kan saya sebagai ayahnya Ratna. Sebagai aktor, tugas saya mencari background karakter dia, kenapa dia begitu? Monti (Tiwa - sutradara) bilang, ini bapak pekerjaannya dia ini kontraktor. Kalau kontraktor berarti saya anggap dia dulu ambil jurusan teknik sipil. Kalo sipil berdasarkan perhitungan dan melihat segala sesuatu berdasarkan resikonya. Jadi cara mendidik anaknya dia berdasarkan itu, dia tidak mau anaknya jatuh, karena dia tau laki-laki kalau pendekatan sama perempuan pasti ada maunya," lanjutnya memaparkan.
Berbeda
Namun, Dwi Sasono buru-buru membantah jika pun nanti dirinya sampai pada kondisi sang putri didekati seorang pria, sikap galak yang ia tuangkan untuk film Gita Cinta dari SMA tak akan diterapkan. Ia merasa jika anak itu bukan sepenuhnya milik orangtua sehingga punya hak untuk menentukan segala sesuatunya sendiri.
"Nggak dong, beda (pendekatannya). Kebetulan saya nggak galak, saya orangnya biasa-biasa aja. Anak ini kan bukan milik kita, mereka itu milik semesta. Jsaya sebagai orangtua hanya ingin menuntun aja, tapi pilihan tetap ada di mereka. Biar mereka belajar juga atas pilihan mereka baik itu benar atau salah. Ya mereka akan belajar juga jadi proses ke depan yang akan mereka jalani," pungkasnya.