Fimela.com, Jakarta Sebuah film bergenre horor siap membuat penonton merasakan sebuah pengalaman yang menakutkan sekaligus membuat terpana. Berjudul Anak Titipan Setan, film ini dibintangi oleh Gisella Anastasia sebagai pemeran utama.
Selain Gisella Anastasia sebagai bintang, juga ada Ingrid Widjanarko, dan Annisa Hertami serta aktor berbakat Yogyakarta, seperti Ibnu Gundul, Soeyik, Nano Asmorodono dan memperkenalkan pemain cilik Gabriel Bivolaru.
Film Anak Titipan Setan diketahui menjalani proses syuting selama 17 hari di kota Yogyakarta. Film ini tentu saja akan menjadi pembuktian akting dari Gisella Anastasia. Rencananya film tersebut akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Januari 2023.
Advertisement
Advertisement
Beautifully Scary
Film Anak Titipan Setan bercerita tentang Putri (Gisella Anastasia) yang harus kembali ke desanya dari Australia karena keluarganya di desa Meloyo Kidul, Surakarta sedang kena masalah besar. Eyang Susana (Ingrid Widjanarko), ibu dari Putri memaksa Putri pulang membawa anak laki-lakinya, yang diyakini bisa jadi solusi dari masalah yang dihadapi.
Masalah yang mengancam keselamatan seluruh keluarga itu berawal ketika Eyang Susana ikut ritual pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh. Bagaimana Putri mengungkap misteri keluarga dan menyelesaikan perjanjian dengan Jaran Penoleh menjadi gagasan utama film ini.
Secara historis, ritual pesugihan adalah ihwal yang lazim dilakukan masyarakat di Jawa era 80 dan 90an bahkan sampai sekarang. Ritual pesugihan ini yang menjadi latar belakang film Anak Titipan Setan. Menurut Erwin Arnada, selaku sutradara dan produser film Anak Titipan Setan, di film Jaran Penoleh ada treatment khusus dalam membangun suspense.
"Pendekatan artistik, baik dari set property film juga visual effect jadi konstruksi utama dalam membangun suspense. Penonton akan merasakan ketakutan sekaligus melihat keindahan dari visual yang kami buat. Beautifully scary konsepnya. Saya tidak mengandalkan teknik jumpscare untuk meneror penonton," ujar Erwin.
Kontribusi Positif
Sekadar diketahui, film ini merupakan hasil kerjasama antara PFN (Perum Produksi Film Negara) dengan Jaman Studio sebagai respon atas ramainya antusias masyarakat atas film horor. Anak Titipan Setan menjadi film horor pertama yang diproduksi oleh Jaman Studio dan merupakan film kedua yang diproduksinya setelah film Dear Imamku yang rilis tahun 2021.
"Kolaborasi antara PFN dengan Jaman Studio merupakan titik awal dari tahap transisi PFN yang dulunya memproduksi sebuah film dan sekarang menjadi suatu lembaga negara pembiayaan film, harapannya ekosistem perfilman di Indonesia dapat semakin maju dalam memberikan kontribusi di dunia hiburan, pendidikan, budaya dan sosial khususnya untuk masyarakat Indonesia. Serta mewujudkan ide-ide kreatif di kalangan perfilman," tutur Dwi Heriyanto B, selaku Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN).
Adapun tujuan PFN dan Jaman Studio mengangkat cerita ini ke film layar lebar adalah untuk mengangkat sisi budaya Indonesia terkait urban legend Jaran Penoleh sekaligus sebagai media edukasi kepada masyarakat bahwa pesugihan adalah jalan yang salah untuk memperoleh kekayaan, jabatan, atau kekuasaan secara instan.
"Jaman Studio tertarik untuk memproduksi film Anak Titipan Setan karena cerita urban horror yang mengangkat pesugihan Jaran Penoreh yang merupakan genre horor dan penokohan yang berbeda. Yang menarik dari film Anak Titipan Setan adalah munculnya sosok-sosok mistis baru pertama digambarkan dalam film,” ujar Soemijato Muin, Executive Producer Jaman Studio.