Fimela.com, Jakarta Aktor muda Irzan Faiq membagikan cerita terkait proses pendekatannya dengan aktris cantik Marsha Aruan. Pria 21 tahun itu mengaku terhambat virus Covid-19 ketika dituntut untuk lebih mengenal Marsha Aruan.
Bukan dalam kehidupan pribadi, upaya Irzan Faiq untuk mendekati mantan kekasih El Rumi itu merupakan tuntutan dari peran Bagas yang ia mainkan dalam film Nagih Janji Cinta. Dalam ceritanya, Bagas yang ia perankan merupakan kekasih dari Ajeng yang dimainkan Marsha Aruan.
"Sebelum syuting belum pernah kenal (dengan Marsha Aruan). Di hari pertama reading sempat ketemu, cuma dia (Marsha Aruan) positif Covid waktu itu, hadi beberapa hari sisanya kita nggak ketemu karena dia reading lewat Zoom, jadi kita dalami karakter sendiri-sendiri," kata Irzan Faiq di kawasan Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022).
Advertisement
Advertisement
Baru Bertemu di Solo
Mengamini apa yang disampaikan Irzan Faiq, Marsha Aruan pun menuturkan jika kondisi positif Covid yang sempat ia alami dalam proses persiapan jelang syuting itu pun cukup menghambat keduanya menjalin chemistry. Beruntung, di sisa waktu yang ada keduanya masih sempat untuk saling mendekatkan diri agar tak terlihat kaku di depan kamera.
"Aku ketemu Irzan baru hari terakhir reading. Jadi banyak ngobrol aja karena kita baru kenal, banyak sharing," ucap Marsha Aruan. "Kita cari chemistry baru di Solo dengan kuliner bareng, main-main," sambung Irzan Faiq.
Tentang Filmnya
Film Nagih Janji Cinta sendiri diproduksi oleh PIM Pictures dan akan mulai tayang di bioskop pada 8 Desember 2022 mendatang. Secara garis besar, film yang disutradarai oleh Rizki Balki itu mengangkat kisah asmara sepasang kekasih yang terhalang restu orangtua.
Dalam ceritanya, Ajeng (Marsha Aruan) yang merupakan putri keluarga keturunan Ningrat berusaha memperjuangkan cintanya pada Bagas (Irzan Faiq) yang merupakan anak seorang petani. Di sisi lain, Cokro (Sujiwo Tejo) dan Rahayu (Wanda Hamidah), orangtua Ajeng berusaha menjodohkannya dengan Satrio (Ady Sky) yang berprofesi sebagai dokter.
Mengambil setting tempat di kota Solo, tantangan lain yang harus dihadapi Marsha Aruan dan Irzan Faiq selain menjalin chemistry dalam waktu singkat ialah membiasakan diri berbahasa Jawa. "Selama syuting itu ada orang yang asli dari Solo, dia ngawasin bagaimana bahasanya yang keluar bahasa halus," tutur Irzan. "Dan dia kasih kami tantangan bagaimana saat masuk set, kami nggak boleh ngomong bahasa Indonesia. Pokoknya bahasa lain nggak boleh, harus ngomong Jawa, harus medok," sambung Marsha Aruan kemudian.