Fimela.com, Jakarta Arawinda Kirana belakangan ini ramai dikabarkan merebut suami Amanda Zahra. Setelah sekian waktu, agensinya, KITE Entertainment pun angkat suara dan menegaskan bahwa sang artis tidak pernah merebut suami orang.
Dalam pernyataan yang diberikan, pihak agensi juga menjabarkan kronologis pertemuan Arawinda dan si pria. Arawinda disebut mengenal pria itu pertama kali pada tanggal 12 April 2022 ketika ia mengambil paket di sebuah gym untuk keperluan proyek.
Dari pertemuan itulah, Arawinda dan pria itu mulai berkomunikasi secara intens soal kesehatan dan workout plan. Menurut penuturan agensi, pria tersebut selalu menunjukkan sikap sopan dan ramah, sehingga memberikan kesan yang baik.
Advertisement
Advertisement
Manipulasi
Pada 25 April 2022, menggunakan alasan sebagai nutrisionisnya, pria ini mengajak Arawinda untuk makan malam di luar karena ingin memantau makanannya. Ajakan itu pun diiyakan oleh Arawinda yang kebetulan memiliki eating disorder.
Setiap kali mereka bertemu, sang pria selalu menceritakan tentang kesedihannya, rumah tangganya yang hancur, KDRT yang dialami olehnya dan bayinya, serta bekas cakaran dari sang istri.
Pria ini juga dikatakan mengaku sudah pisah rumah dengan istrinya dan dan sepakat untuk menjalin hubungan secara terbuka alias open relationship yang memungkinkan mereka mencari pasangan lain.
Love Bombing
KITE Entertainment mengatakan bahwa sang pria terus menerus melakukan love bombing kepada Arawinda selama dua minggu dalam bentuk perhatian, kata-kata manis, chat dan emoji flowers, love, hugs.
Pihak agensi juga mengklaim, Arawinda sudah memberikan respon tegas bahwa mereka hanya sebatas teman curhat dan mendukung keluarga si pria untuk utuh kembali. Namun pria tersebut terus menerus memberikan love bombing dan memanipulasi Arawinda.
Lebih lanjut, mereka juga menegaskan Arawinda tidak pernah ingin mencuri atau merebut suami orang. Di akhir pernyataan, pihak agensi meminta agar semua pihak dapat menyikapi masalah ini dengan proporsional dan bijak agar tidak timbul lebih banyak pihak yang tersakiti.