Fimela.com, Jakarta Kesiapan finansial merupakan hal penting dalammempersiapkan pernikahan. Seperti yang Merry Riana sampaikan bahwa pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan tidak hanya perlu menyiapkan biaya acara pernikahan, tetapi juga perlu menyiapkan biayahidup pasca pernikahan.
Setelah menikah, selain tujuan keuangan yang mulai banyak, pengeluaran rutin pun akan bertambah.Jika dikategorikan berdasarkan rentang waktu kebutuhan, pengeluaran dalam hidup berumah tangga dapat dibagi menjadi dua, yakni pengeluaran jangka pendek dan pengeluaran jangka panjang.
"Sebelum menikah, penting untuk menyepakati semua hal dengan pasangan, termasuk urusan financial. Mau menikah di mana, siapa saja yang akan diundang, apa saja acaranya. Lalu dikomunikasikan dengan orangtua," kata Merry Riana selaku Nyala Coach, baru-baru ini.
Advertisement
Advertisement
Jangan Berutang
Merry Riana juga menjabarkan mengenai pengeluaran jangka pendek umumnya berupa biaya-biayarutin konsumtif, seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, dan telepon/internet. Belumlagi jika ada biaya cicilan bulanan atas pembelian rumah atau kendaraan serta biaya asuransi kesehatan dan dana darurat.
Dalam acara Great Eastern Life Indonesia bersama Bank OCBC NISP menyelenggarakan Financial Fitness Classes dengan tema “Siap Nikah dengan Modal Investasi: Reach for Great New Chapter of Life”, Merry juga menjabarkan terkait pengeluaran jangka panjang umumnya berupa biaya-biaya yang akan dikeluarkan pada kurun waktu 5—10 tahun mendatang, tetapi perlu dipersiapkan sejak dini.
Misal, biaya pendidikan anak dan dana pensiun. Sebagian besar pasangan yang akan menikah punkerap luput untuk mempersiapkan dana tabungan, investasi, ataupun asuransi—yang tanpa disadari akan berguna kalau-kalau hal buruk menimpa.
Jika pengeluaran jangka panjang tidak disiapkan sedemikian rupa, hal tersebut dapat menjadi penyebab konflik paling utama dalam pernikahan. Makanya, saat menikah, pasangan idealnya tak berutang demi perjalanan pernikahan terbaik.
"Jangan sampai berhutang untuk memenuhi biaya pernikahan, karena akan menghambatperjalanan awal di masa pernikahan," sambung Merry Riana.
Harus Siap
Peter Hermawan/Head of Centre for Excellence Great Eastern Life Indonesia, pada kesempatan yang sama di The Cove, PIK, Jakarta (Main Stage Cuan Town Festival), mengatakan bahwa biasanya banyak orang merencanakan skema keuangan saat sudah memiliki pasangan.
"Buatlah perencanaan keuangan, ada atau tidak ada pasangan," tuturnya.
Sementara Merry Riana menambahkan jika menikah bukan karena sepi ditinggal banyak teman yang sudah terlebih dulu ke pelaminan. Kala memutuskan untuk menikah, maka seseorang harus siap. Juga, perencanaan harus dilakukan bersama pasangan.
"Siap mental, siap dana. Hal-hal ini sebaiknya dibicarakan secara terbuka sejak awal, sehingga terbentuk komitmen bersama yang jelas. Life goals sangat penting dalam merencanakan keuangan. Buatlah perencanaan jangka pendek dan jangka panjang bersama pasangan. Masukkan nominal dari kebutuhan bersama. Lalu kita liat respon pasangan, apakah ia mau sama-sama bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuat," papar Merry Riana.