Fimela.com, Jakarta Aktris muda Zoe Abbas Jackson mengungkap beban berat yang diembannya saat menjadi pemeran utama dalam film layar lebar berjudul Nariti. Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari tema film tersebut yang kental dengan budaya adat istiadat suku Batak.
Hal itu diungkap pemain sinetron Buku Harian Seorang Istri tersebut saat press screening film Nariti pada Minggu (23/10/2022). Terlebih, film garapan rumah produksi MRG Film itu menjalani syuting pada tahun 2018 lalu saat dirinya masih sangat muda dan baru terjun di dunia seni peran.
"2018 itu kalau nggak salah memang masih 15 tahun, itu aku masih sangat kecil dan aku baru banget masuk entertainment dan sebelum-sebelumnya aku kalau film masih cameo, masih peran-peran kecil kan dan ini salah satu step yang cukup besar sih jadi beban besar banget itu, beban banget karena disini peran utama, bawa cerita yang cukup berat kan, bawa karakter yang cukup kuat juga," kata Zoe Jackson.
Advertisement
Advertisement
Jalan Cerita
Secara garis besar, film garapan sutradara Deden Bagaskara itu memang mengangkat kisah cinta anak remaja berlatar budaya Batak dibalut dengan keindahan Danau Toba. Bercerita tentang Nariti (Zoe Jackson) yang menjadi idola di sekolahnya dan jatuh hati pada Jefri (Bastian Steel). Kedekatan mereka kemudian ditentang oleh Sarma (Paramitha Rudasy) ibu kandung Nariti.
Meski memiliki darah Batak dari sang bunda, namun Zoe Jackson mengaku menjadi gadis berdarah Batak merupakan tantangan tersendiri.
"Mungkin itu juga sebagai satu tantangan terbesar buat aku (unsur budaya yang diangkat). Aku walaupun ada darah Bataknya, cuma aku lebih banyak ke Padang jadi i don't know much, nhgak terlalu tau banyak tentang Batak. Untungnya aku dapat bantuan dari mama juga, jadi untungnya ada orang rumah yang bantuin," paparnya.
Banyak Dapat Pelajaran
Kini, saat film Nariti sudah mengumumkan jadwal tayangnya di bioskop mulai 3 November 2022 mendatang, Zoe Jackson pun bersyukur. Tak cuma sebagai media hiburan, baginya film Nariti juga memberikan banyak pesan dan pelajaran terkait budaya dan tradisi suku Batak yang sebelumnya tak banyak ia ketahui.
"Pelajaran sih selain dari adat dan budaya, aku dapet pelajaran banyak karena aku asalnya ada darah Bataknya aku jadi tau lebih banyak tempat asal Mama dan juga cara menghargai orang tua, menghargai pertemanan," pungkasnya.
Â