Fimela.com, Jakarta Hingga kini, Lesti Kejora dan Rizky Billar masih jadi pusat perbincangan publik. Banyak orang yang kecewa dengan keputusan Lesti yang memilih untuk mencabut laporan kasus dugaan KDRT yang dialaminya.
Seperti diketahui, kini status tersangka Rizky Billar sudah dicabut. Pihak kepolisian juga menghentikan penyidikan soal kasus dugaan KDRT melalui mekanisme restorative justice.
Di media sosial sendiri santer soal seruan Boikot Leslar sebagai bentuk kekecewaan publik terhadap kasus dugaan KDRT Rikzy Billar terhadap Lesti Kejora. Terkait hal tersebut, Indra Bekti pun memberikan tanggapan.
Advertisement
Advertisement
Konsekuensi
Menurut Indra Bekti, seruan Boikot Leslar ini merupakan salah satu dari konsekuensi yang harus diterima Lesti dan Billar.
"Ya itu namanya konsekuensi ya. Awal dari Billar yang pelaku dan sudah menjadi tersangka, kalau sudah tersangka sudah ada bukti dan sudah ke penyidikan dan harusnya sudah ditahan 20 hari. Sudah pastinya secara status memang pelaku KDRT," ujar Indra Bekti seperti yang dilansir dari Liputan6.com.
Himbauan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah mengeluarkan himbauan kepada pihak penyiaran untuk tak memberi ruang kepada semua pelaku KDRT. Hal tersebut tentu berimbas kepada Rizky Billar yang tidak boleh muncul di televisi. "Sehingga yang membuat peraturan dari KPI, khususnya untuk Billar tidak boleh tampil sehingga tidak menjadi panutan yang buruk gitu," lanjutnya.
"Sedangkan Lesti mungkin banyak yang kecewa dan ada petisi untuk boikot karena tidak layak tampil lagu karena jadi support orang melakukan KDRT. Mungkin ketakutan itu supaya nanti orang yang korban KDRT itu ngelihat 'boleh gini (memaafkan), boleh gitu, aku akan bersama terus dengan hubungan toxic ini', itu ada pertimbangan seperti itu, jadi mending jangan ada mereka berdua ini di TV karena ini sanksi sosial mungkin ya seperti itu," tutupnya.