Fimela.com, Jakarta Aktris Cinta Laura Kiehl meluapkan perasaan yang ia alami sekitar 15 tahun lalu. Kala itu, di tahun 2007 saat dirinya baru memulai karier di industri hiburan, gaya bicaranya yang unik sempat menjadi tren di masyarakat. Namun, bukannya bangga saat logat bicara bahasa Indonesianya yang beraksen bahasa Inggris menuai atensi, Cinta Laura malah mengaku tertekan.
Hal itu disampaikan perempuan 28 tahun tersebut saat menjadi bintang tamu di program Tonight Show. Di situ, Vincent Rompies selaku pembawa acara bertanya bagaimana perasaan Cinta Laura saat gaya bicaranya yang khas menjadi bahan olok-olok masyarakat.
"Waktu aku masih kecil itu terganggu, berpikirnya adalah, 'apa salah aku? Kenapa orang-orang benci sama aku'. Kan kalau masih kecil kita kan pasti nyalahin diri sendiri," kata Cinta Laura.
Advertisement
"Kita belum punya knowledge yang cukup untuk sadar bahwa mungkin orang kira itu lucu, mungkin mikirnya enjoyable untuk didengar, nggak sampai situ pikirannya, kan," lanjutnya kemudian.
Advertisement
Bisa Memaklumi
Namun kini, seiring dengan pendewasaan yang terjadi pada dirinya Cinta Laura pun akhirnya bisa memaklumi. Ia pun sadar betul saat pertama kali terjun ke dunia entertainment, masyarakat kala itu juga belum terlalu peduli dengan isu bullying sehingga menganggap candaan yang demikian merupakan hal yang wajar.
"Tapi sekarang setelah udah dewasa, aku juga sadar bahwa industri kita 10-15 tahun yang lalu belum se-aware sekarang tentang bullying, tentang body shaming, tentang hinaan-hinaan yang buat orang mungkin pada waktu itu adalah jokes, tapi kalau buat anak kecil, apalagi di bawah umur 18 tahun, itu adalah sebuah hal yang benar-benar bisa mengganggu cara berpikir mereka," paparnya.
Lihat dari Perspektif Lain
Dan, yang kemudian patut diapresiasi dari cara Cinta Laura merespon olok-olok publik tentang cara bicaranya saat itu ialah tak menjadikan hal tersebut sebagai sandungan dalam berkarier. Terbukti, kini kariernya bisa terus menanjak bahkan sampai bisa berkiprah di panggung internasional.
"Aku tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Tentu sangat tidak wajar dan jahat orang-orang menghakimi atau menjatuhkan seorang remaja, anak kecil di bawah umur. Mungkin pada waktu itu, sense of awareness masyarakat belum setinggi sekarang. Tapi aku melihatnya dari perspektif lain, Tuhan membuat aku lebih grounded, lebih empati terhadap orang-orang," ucapnya.
"Kalau dulu aku sempat dendam. Aku delapan tahun di amerika bukan hanya sekolah, tapi kurasa itu juga sebuah cara aku melarikan diri dari perasaan-perasaan negatif yang aku rasakan selama bertahun-tahun di sini. Aku sudah sembuh, sudah memaafkan dan sekarang aku kembali," tutup Cinta Laura.