Fimela.com, Jakarta Musisi Melly Goeslaw mengemukakan pendapatnya soal perkembangan sosial media yang banyak melahirkan sosok berstatus sebagai artis dengan cara yang terbilang instan. Meski terkesan mudah mendapat popularitas, namun istri dari Anto Hoed menyisakan sedikit kekecewaan terhadap oknum yang dianggap artis tanpa adanya karya.
Menurutnya, kemajuan teknologi yang terjadi sekarang turut mengubah perilaku seseorang, dalam hal ini publik figur. Ia pun lantas membandingkannya dengan era 1990an saat dirinya memulai karier di industri musik.
"Sebetulnya aku agak miris sih. Karena kayak gini, anak sekarang itu sebetulnya kalau menurut aku dia sangat mau berproses gitu ya, banyak ide, kreatif dan lain sebagainya, beda sama zaman aku, zaman aku tuh semua dilakukan sendiri. Jangankan sampul majalah gitu, di dalem majalah aja tuh susahnya minta ampun, aku mesti punya karya dulu. Sekarang kan cukup mereka dapat endorse," ucap Melly Goeslaw saat jadi tamu di konten YouTube TS Media.
Advertisement
"Dan mereka lupa kalau artis itu kan kata dasarnya dari art, artinya lu mesti punya karya gitu," sambungnya kemudian.
Advertisement
Singgung Arogansi
Yang kemudian menjadi kritikan Melly Goeslaw untuk artis saat ini ialah sisi arogansi yang dianggapnya berlebihan karena serba dimudahkan oleh sosial media.
"Nah sekarang banyak anak-anak yang udah tolak pinggang karena endorsenya banyak, terus kadang-kadang mereka engga santun sama kita. Gue ngerasa mirisnya dan ini mestinya diperbaiki sama generasi sekarang, karena mereka hidup mengandalkan circle," ungkap Melly Goeslaw.
"Kalau dulu kan nggak ada repost, repost, repost kan, lu laku ya laku, lu nggak ya nggak. Kalau sekarang kan dibantu sama semuanya, sama circle-nya, mereka yang followersnya banyak. Pokoknya kayak efek domino," urainya kemudian.
Ungkap Pengalaman Pribadi
Tak sampai di situ, Melly Goeslaw juga berbagi pengalamannya bertemu dengan seseorang yang disebutnya sombong pada mereka yang lebih dulu terjun ke industri hiburan.
"Jadi banyak banget anak-anak sekarang, yang malemnya ketemu gue dimana, besoknya ngga nyapa gitu. Banyak banget yang kayak gitu," urainya.
"Pernah gue diundang di satu youtuber, influencer, ketika gue masuk, youtuber semua. Mereka kayak bergerombol, nge-geng, terus gue kayak ceming gitu. Terus gue suka ngerasa, 'Ya ampun ini anak-anak kalau dibalik gimana ya'. Kalau dia masuk ke dalam satu ruangan yang kita semua, maksudnya lu punya karya apa? Jadi itu yang perlu diperbaiki, karena medianya kan sangat bagus ya, lakuin sesuatu yang orang bisa menghargai lu karena lu ada kualitas. Karena pada akkirnya kita semua akan berakhir dengan bagaimana kita dikenang, bukan bagaimana kita dikenal," pungkasnya.