Fimela.com, Jakarta Tak sekedar menjadi sarana hiburan, musik sudah lama diketahui bisa menjadi media untuk menyuarakan perdamaian. Sejumlah musisi dan tokoh di Tanah Air pun tergerak untuk mendukung gerakan nasional menggunakan musik sebagai alat untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah ancaman perpecahan lewat berbagai isu yang ada.
Bertajuk Indonesia Serasi, gerakan yang diinisiasi oleh musisi religi, Haddad Alwi Assegaf menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan persatuan. Sejumlah musisi seperti Addie MS, Ahmad Dhani, Opick, Melly Goeslaw dan Cici Paramida disebut sudah memberikan dukungan. Tak ketinggalan, beberapa tokoh nasional seperti Alissa Wahid dan Seto Mulyadi serta sejumlah selebritas Tanah Air juga berkenan untuk terlibat di dalamnya.
"Musik bersifat universal sehingga bisa diterima oleh masyarakat dari berbagai golongan, tingkat ekonomi dan pendidikan apa pun," kata Haddad Alwi Assegaf saat konferensi pers virtual, Kamis (19/5/2022).
Advertisement
Advertisement
Langkah Awal
Sebagai langkah awal, Gerakan Indonesia Serasi secara resmi sudah merilis lagu bertajuk Indonesia Serasi pada April 2022 lalu. Lagu itu dibawakan oleh penyanyi jebolan ajang pencarian bakat, Kamasean berkolaborasi dengan Abraham Kevin. dan Ebith Beat A. Lagu Indonesia Serasi sendiri diadaptasi dari dua lagu daerah.
"Lagu ini diadaptasi dari dua lagu daerah Kalimantan Selatan, yakni Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai," kata Haddad Alwi.
Karya Lain
Setelahnya, sejumlah karya lain juga telah disiapkan dan akan dirilis secara bergiliran dengan konsep yang hampir sama, yakni mengadaptasi dan dari lagu-lagu daerah Indonesia yang diaransemen ulang. Penggunaan lagu-lagu daerah itu bertujuan mempopulerkan kembali karya para seniman dan komponis Indonesia, selain sebagai simbol persatuan seluruh budaya Indonesia.
Haddad Alwi menegaskan jika Gerakan Indonesia Serasi bersifat independen dan sama sekali tak berafiliasi dengan pihak manapun. Adapun tujuannya, Haddad Alwi ingin menyuarakan pentingnya persatuan, terutama untuk generasi sekarang agar tak mudah terpecah belah.
"Makin kemari, bangsa kita makin suka nyinyir, permisif memaki-maki, berbeda lalu marah-marah, mejelek-jelekan. Kebencian dijawab kebencian, malah makin panas, padahal kita sadar bangsa Indonesia bangsa yang lembut. Kita ingin itu kembali," ucapnya.
"Intinya program ini untuk generasi Z, kenapa? Kami pikir ini generasi yang kita harapkan. Kalau generasi Z baik, kami optimis bangsa kita baik," pungkasnya kemudian.