Fimela.com, Jakarta Isu tentang pentingnya kesehatan mental belakangan ini memang menjadi fenomena tersendiri. Yang kemudian terjadi, gangguan kesehatan mental seolah dianggap sebagai 'tren' oleh segelintir orang sebagai alasan atas masalah yang dihadapi. Terkait hal tersebut, aktris Marshanda yang cukup lama didiagnosa mengidap bipolar pun akhirnya angkat bicara.
Lewat sebuah video singkat yang ia buat dan diunggah di sosial media, ibu satu anak itu melontarkan pernyataan tegas. Menurutnya, isu kesehatan mental bukanlah sebuah tren.
"Gue bikin video gini mau ngasih tahu bahwa, buat kalian atau adik kalian lalala yang melakukan diagnosa diri sendiri dan merasa kayaknya gue gaul deh kalau gue bilang ke orang-orang 'gue punya penyakit bipolar, gue Depresi klinis'. Gue kasih tahu ya, penyakit mental itu bukan tren!" ucap Marshanda.
Advertisement
Advertisement
Perlu Diagnosa
Yang kemudian menjadi sorotan mantan istri Ben Kasyafani itu ada orang-orang yang mendiagnosa dirinya sendiri mengidap penyakit mental bermodal pengetahuan yang didapat dari internet. Marshanda menegaskan jika satu-satunya yang valid mendiagnosa sesorang mengidap penyakit mental ialah psikiater.
"Dan jangan yakin kalau lu itu bipolar apapun itu deh pokonya penyakit mental dll dengan hanya cari dari google. Itu bukan cara yang tepat iuntuk mendiagnosa. Yang mendiagnosa kita adalah psikiater, yang tahu data kita lengkap dari lahir sampai sekarang. Jadi mendiagnosa pun juga ada tanggung jawab besar," jelasnya kemudian.
Menyakitkan
Maka dari itu, Marshanda menumpahkan rasa kecewanya terhadap orang-orang yang mudah mendiagnosa jika dirinya mengidap masalah mental tanpa adanya tindakan medis. Marshanda yang sampai saat ini masih berjuang melawan penyakit bipolarnya pun pada akhirnya merasa tersakiti dengan isu kesehatan mental yang belakangan seolah menjadi tren hanyak untuk mendapat perhatian.
"Kita sebagai pasien bertanggung jawab ngejelasin dengan lengkap apa riwayat kita, dan gue berjuang selama hidup gue untuk menyembuhkan, menjaga, dan merawat. Jadi, sangat menyakitkan melihat bipolar disorder jadi 'trendy'," tutupnya.