Fimela.com, Jakarta Podcast Deddy Corbuzier menjadi salah satu medium yang dipercaya jutaan masyarakat Indonesia. Lewat acara ini banyak isu penting yang tadinya terlewatkan dari perhatian pemerintah jadi dapat sorotan kuat.
Namun konten podcast Close The Door ini tak jarang membawa topik sensitif. Salah satunya ketika Deddy mengundang pasangan gay, Ragil dan Frederick membicarakan banyak hal tentang isu LGBT.
Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Deddy Corbuzier mengundang dua tamu tersebut. Mereka beranggapan Deddy turut mengampanyekan LGBT, walau pada akhirnya ia luruskan jika ia tidak mendukung hal tersebut.
Advertisement
Deddy merasa topik itu adalah fenomena sosial yang memang ada di tengah masyarakat. Ia memberi klarifikasi sekaligus permintaan maaf ditemani gurunya soal agama, Gus Miftah.
Advertisement
Judul yang Jadi Polemik
Satu hal yang juga memantik kritik para netizen adalah judul yang cenderung kontroversial. Deddy sempat menuliskan 'Tutorial Menjadi Gay' sebagai jargon di video yang kini telah diturunkan tersebut.
Lewat judul itu sebenarnya sang host penasaran apakah kecenderungan seseorang menjadi gay bisa 'diajarkan' atau secara hormon membuat orang punya preferensi ketertarikan tertentu.Â
"Kalau gua memberikan sebuah judul misalnya gini, tutorial colong motor di Indo. Pesan moralnya adalah orang-orang yang enggak mau motornya kecolongan, tonton," jelasnya.
Gus Miftah Kena Imbas
Gus Miftah mencoba memahami pemikiran Deddy terkait kegaduhan ini. Melihat dari reaksi netizen, ia merasa konten tersebut berpotensi memotivasi orang untuk bisa melegalkan LGBT dengan pindah ke negara lain.
Di sisi lain Gus Miftah juga mengaku kena imbas akibat kejadian ini. "Nasihati tuh murid lo. Dan luar biasanya lagi akibat Deddy salah milih guru. Kan dulu gue pernah bilang 'Ilmu tanpa guru, gurunya setan'. Tapi salah milih guru, gurunya mbahnya setan," kata Gus Miftah.
Atas kasus ini Deddy Corbuzier sempat kehilangan ratusan ribu subscriber dan beberapa juta followers Instagram. Ia meminta maaf telah membuat kegaduhan di masyarakat dan memilih untuk tak lagi mempublish video tersebut.