Fimela.com, Jakarta Nama Erna Libby pernah menjadi perbincangan setelah ia meninggal dunia pada 19 Agustus 2008. Kala itu, ia menghembuskan napas terakhirnya setelah melawan penyakit tumor otak yang telah diidapnya sejak tahun 2005.
Sekadar diketahui, Erna merupakan seorang pesinetron yang namanya sudah dikenal luas. Beberapa judul sinetron pernah dibintanginya semisal Bukan Cinta Sesaat (SCTV, 1999), Bidadari (RCTI, 2000), Mahligai di Atas Pasir (IVM, 2002), dan Menjemput Impian (SCTV, 2001).
Ia juga pernah menggelontorkan sebuah album pada 2003 lalu yang bertajuk Yang Pertama. Album ini diperkuat oleh musisi Bebi Romeo dan Tito Sumarsono. Beberapa lagu di album itu adalah ciptaan Erna Libby sendiri.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Menikah
Erna Libby kemudian menikah dengan Henry Yosodiningrat, seorang pengacara kondang yang juga pendiri Granat (Gerakan Anti Narkoba). Keduanya menikah pada tanggal 7 Juni 2004 silam. Erna sendiri merupakan istri ketiga Henry saat itu.
Namun, pernikahannya dengan Henry hanya bertahan selama 4 tahun. Pada tanggal 27 Maret 2008 Erna Libby dan Henry Yosodiningrat resmi bercerai setelah melalui dua sidang.
Vonis Tumor Otak
Pada 2005, Erna Libby harus menghadapi kenyataan pahit karena ia divonis dokter menderita sakit yang tak bisa diremehkan. Kala itu, Erna Libby pun tak menyangka ketika dokter menyebutkan dirinya sakit tumor otak.
Advertisement
Dalami Agama
Setelah menikah, Erna Libby memilih untuk tak terlalu aktif di jagat dunia hiburan. Terlebih ketika ia harus menghadapi penyakitnya yang terbilang ganas. Ia bahkan memilih untuk mendalami agama yang dianutnya.
Saat melakukan ibadah umrah telah menjadi momen dirinya untuk lebih mendekatkan diri kepata Tuhan YME. Dan ia pun kemudian mengenakan busana muslimah sejak tahun 2006.
Meninggal
Dilansir dari Grid, Erna Libby meninggal dunia setelah ia berjuang melawan penyakit tumor otak. Ia menghembuskan napas terakhirnya tepat setelah ia menunaikan ibadah salat Dzuhur. Erna juga disebut meninggal dengan senyum di wajahnya dengan masih mengenakan mukena.
"Meninggalnya sehabis menyelesaikan zuhur ditemani ibu kandung. Keinginan terakhirnya bukan ingin sembuh, tapi ingin dicintai Allah. Almarhumah sadar bahwa usianya sudah tak lama lagi," ungkap salah seorang kerabat.