Sukses

Entertainment

Ben Sihombing Ungkap Banyak Mitos di Series 'Katanya', Soal Rumah Tusuk Sate Sampai Maghrib

Fimela.com, Jakarta Banyak mitos atau stigma yang ada di masyarakat dan masih diyakini kebernaran atau keberadaannya. Untuk menjawab rasa penasaran sekaligus memberikan wadah kepada masyarakat dalam mengenal mitos dan stigma tersebut, Ben Sihombing membesut 'Katanya'.

Katanya adalah serial dokumenter bertemakan stigma atau mitos di sekitar masyarakat. Serial ini bersifat netral, tidak berpihak sebagai pendukung dan penentang stigma atau mitos sebagai informasi yang disampaikan.

Sebagai host, Ben Sihombing akan mengajak pemirsa untuk menyaksikan wawancara serta penjelasan dari tokoh masyarakat dan masyarakat umum terkait mitos atau stigma tertentu.

 

Mitos Paling Melekat

Ben Sihombing juga mengungkapkan salah satu episode 'Katanya' yang paling melekat baginya. Terlebih jalan ceritanya mengingatkannya pada salah satu keluarga besarnya. Ia mengaku produksi episode tersebut sangat personal.

"Paling seru adalah episode 'Maghrib', karena produksinya sangat personal. Jadi, saya punya oma yang di tahun 80-90an, keluar rumah ke pasar dan mengalami kecelakaan tertabrak kereta api," tutur Ben Sihombing saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Anehnya, menurut saudara laki-laki Petra Sihombing ini, sang nenek tak pernah ingat detail yang terjadi. "Jika kita tanya, masih ingat dengan detail mengapa bisa mengalami kecelakaan, dia tidak tahu dan tidak ingat," ujarnya.

10 Episode

'Katanya' akan hadir dalam 10 episode, dengan 5 episode yang membahas mengenai mitos dan 5 episode lain yang membahas mengenai stigma di masyarakat. Topik-topik yang akan dibahas antara lain rumah tusuk sate, Maghrib, kupu-kupu, tuyul, metatah, nanas soda, menikah beda agama, tarot, kejiwaan, dan public display of affection.

Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+ menyebutkan bahwa di Indonesia banyak terlihat fenomena atau stigma yang tidak bisa dijelaskan secara sederhana. Menurutnya, hal ini menarik dan seru untuk diangkat menjadi original series, karena kerap kali dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.

"Series 'Katanya' diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengetahui budaya masyarakat Indonesia lebih dalam, dan meningkatkan minat masyarakat untuk menonton berbagai konten berkualitas lainnya di Vision+,” ujarnya.

Adapun Ben Mulia, CEO dari Cretivox Broadcasting Network menambahkan, “Kerja sama ini begitu menyenangkan, Vision+ telah memberikan kesempatan untuk Cretivox agar bisa mengeksplor banyak hal dan membuat sesuatu yang impactful, ini adalah hal baru bagi kami. Semoga hasil karya ini bisa menjadi pilihan lain untuk semua penggemar OTT di Indonesia!” tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading