Sukses

Entertainment

5 Fakta Tentang Film Clandestine

Fimela.com, Jakarta Di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan, insan perfiman Indonesia tak kehabisan akal untuk menunjukkan karya terbaiknya. Memanfaatkan hadirnya berbagai platform OTT, sejumlah film tetap dirilis dalam waktu dekat, salah satunya berjudul Clandestine.

Clandestine akan tayang mulai 18 Februari 2022 di KlikFilm. Bercerita tentang Yoko (Dannia Salsabilla) putri tunggal Pras (Tegar Satrya), seorang pensiunan tentara. Yoko disandera bersama teman sekolahnya, Damar (Abun Sungkar).

Penyandera menuntut sejumlah uang dari Pras yang dulu terlibat operasi militer. Polisi antiteror bernegosiasi dengan penyandera dengan melibatkan ayah Damar hingga gurunya (Shareefa Daanish).

Mengusung genre drama thriller, film yang disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo itu memiliki sejumlah fakta menarik dalam proses produksinya. Sambil menunggu waktu penayangannya, berikut FIMELA menjabarkan beberapa diantaranya:

 

Tantangan untuk Abun Sungkar

Film Clandestine nyatanya memberikan tantangam baru bagi aktor muda berbakat, Abun Sungkar. Film produksi Falcon Pictures itu menuntut Abun untuk memainkan peran anak berkebutuhan khusus untuk karakter Damar. Untuk itu, ia pun harus melakukan berbagai riset mulai dialog dengan sutradara sampai menggali pengalaman pertemanannya di masa lalu.

"Aku nanya pak Sunu pas reading, coach acting-nya juga sharing-sharing soal ABK. Waktu kecil punya temen berkebutuhan khusus juga, dia suka ngobrol sendiri dan pinter banget menghafal. Mereka yang berkebutuhan khusus itu punya satu kelebihan gitu loh," kata Abun Sungkar.

Dannia Salsabilla Keluar Zona Nyaman

Tak hanya Abun Sungkar yang dipaksa bereksplorasi dengan perannya, Dannia Salsabilla juga merasakan hal yang sama. Untuk film Clandestine ia harus terpaksa harus keluar dari zona nyaman sebagai aktris drama remaja.

"Clandestine ini genre pertamaku dan aku keluar dari zona nyaman. Kesulitannya sih harus mendalami peran dimana aku akan kesakitan nantinya, aku harus teriak-teriak, terus bergerak-gerak sampai luka gitu," ucapnya.

"Selama syuting kan aku diikat kan, jadi tangan aku tuh luka-luka, memar-memar, sampai sekarang juga masih ada bekasnya," lanjut Dannia Salsabilla kemudian.

Referensi Shareefa Daanish dari Money Heist

Sementara itu, bagi Shareefa Daanish, film Clandestine sendiri merupakan sebuah pengalaman lain lagi yang menuntutnya untuk menjadi sosok berbeda. Ia mengaku sampai harus mencari referensi dari film produksi luar negeri agar bisa tampil natural sebagai guru yang terlibat dalam aksi penyanderaan.

"Pendalaman karakter selain reading dan diskusi sama pak Sunu, jadi waktu itu ada satu karakter yang buat saya jadi acuan di Money Heist, ibu hamil itu jadi acuan karakter saya," ungkap Shareefa Daanish.

Saling Mendukung

Dalam produksinya, film Clandestine sendiri dilakukan dalam durasi yang terbilang singkat. Meski begitu, hal itu sama sekali tak menjadi kendala untuk orang-orang yang terlibat di dalamnya karena sudah saling mendukung satu sama lain sejak hari pertama.

"Waktu reading tuh kak Daanish kayak umurnya 12 tahun gitu, jadi kita ngobrol yaa langsung masuk aja," kata Abun Sungkar.

"Jadi mereka (Abun dan Dannia) sudah pernah syuting bareng, kalau aku belum. Jadi pas reading kita kayak nyambung aja gitu, mereka aktris dan aktor yang sangat ingin filmnya bagus jadi kita saling bantu, saling sharing," timpal Shareefa Daanish.

Bersama Dua Film Lokal Lainnya

Film Clandestine bukan satu-satunya film lokal yang tayang di KlikFilm pada 18 Februari mendatang. Bersamaan dengan itu, KlikFilm juga merilis film Father & Son dan Si Juki Anak Kosan sebagai alternatif tontonan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading