Fimela.com, Jakarta Usai meninggalnya Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah karena kecelakaan, ternyata membuat kisruh tersendiri dalam dua keluarga besar. Salah satunya adalah terkait hak asuh anak semata wayang mendiang Vanessa dan Bibi, Gala Sky.
Baik Doddy Sudrajat selaku orangtua Vanessa, dan juga Faisal sebagai ayahanda Bibi, sudah menempuh jalur hukum untuk mendapatkan hak asuh bagi Gala Sky. Mereka melayangkan permohonannya ke pengadilan untuk hak asuh atau perwalian.
Atas kisruh ini, ternyata sudah banyak pihak yang memberikan komentarnya. Tak hanya netizen, namun beberapa nama seperti Hotman Paris Hutapea, Oki Setiana Dewi, dan juga pakar perilaku Lutfi JW menyatakan komentar berdasarkan basis ilmu yang dimiliki.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Harus Nyaman
Bagaimanapun, Gala Sky yang masih berusia balita membutuhkan kenyamanan. Karenanya, menurut pakar perilaku Lutfi JW, yang lebih layak mengasuh Gala Sky adalah sosok yang sudah dekat dengan sang anak dan mendiang Vanessa Angel. Karena ini akan membuat sang anak lebih merasa nyaman dan punya sandaran yang tepat.
"Seorang yatim piatu yang masih balita, sebaiknya diasuh dan didampingi kesehariannya oleh sosok yang sudah akrab dengannya sejak kecil dan juga akrab dengan kedua orang tuanya," ujarnya.
"Mengapa demikian? Karena ini lebih nyaman bagi sang anak serta tidak menimbulkan kontraksi dalam psikologi dan mental anak. Orang yang baru dan kurang akrab membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuat nyaman anak yatim piatu. Walaupun itu aduk almarhumah ibunya," sambug Lutfi JW.
Sesuai Ilmu Perilaku dan Kepribadian
Lutfi JW mengaku kepada ilmu perilaku dan kepribadian mengatakan bahwa Fuji memiliki watak atau kepribadian Sanguinis dan plegmatis yang lumayan kuat. Watak Sanguinis ini menurutnya sangat cocok untuk seorang yatim piatu karena mampu memunculkan keceriaan kegembiraan humor serta optimisme.
"Dan watak plegmatis cenderung bersifat cool damai melindungi dan mau mendengarkan serta menyimak, gimana hal ini sangat bagus secara ilmu parenting bagi perkembangan dan pertumbuhan psikologi anak yang tidak punya orang tua," imbuhnya.
Sementara Mayang yang direkomendasikan Doddy Sudrajat untuk mengasuh Gala Sky menurutnya memiliki watak atau kepribadian koleris melankolis seperti Doddy Sudrajat. Kepribadian koleris ini memiliki sifat mengendalikan memerintah bersuara lantang tegas dan terkadang galak.
"Jelas ini kurang cocok bagi psikologis balita yang yatim piatu. Sedangkan sifat melankolis Mayang cenderung akan membuat Gala Sky lebih rendah diri, baperan dan kurang berani berekspresi karena sifat perfeksionis dari watak melankolis," papar Lutfi JW.
Advertisement
Sebuah Kertas Putih
Pria yang juga seorang novelis dan trainer berpikir kreatif. tersebut menambahkan bahwa seorang balita layaknya sebuah kertas putih yang akan memiliki warna sebagaimana yang ditorehkan oleh yang mengasuh dan mendampinginya sehari-hari.
"Jika kita lihat dari wajah dan ekspresi gala sejauh ini, dia cenderung memiliki sifat melankolis plegmatis. Gimana sifat ini cenderung baperan dan juga cenderung cool dalam dalam sisi negatifnya akan cenderung rendah diri dan menyendiri. Maka saat ini yang lebih pantas mendampingi adalah yang berkepribadian sanguinis plegmatis yang dimiliki oleh Fuji," ucap Lutfi.
Ia pun memberikan saran kepada kedua keluarga untuk mementingkan perkembangan positif Gala Sky sebagai prioritas utama. "Saran saya, sebelum baligh relakanlah Gala Sky diasuh oleh Fuji dan keluarga Bibi Ardiansyah yang sudah lumayan dekat dengannya sejak kecil," tegasnya.
"Wahai pak Dodi mulailah berpikir jernih dan gunakan otak neokorteks anda agar lebih terjadi sinergi kolaborasi serta solusi yang yang terbaik. Karena perilaku manusia itu dipengaruhi oleh eh kepribadian, program pikiran atau cara kerja otak yang dominan, kebiasaan serta prinsip atau nilai hidup yang di yakini (belief system)," imbuh Lutfi JW yang juga praktisi NLP (neuro linguistic programming).