Fimela.com, Jakarta Nirina Zubir berbagi pengalaman suka duka ketika menjalani syuting film Paranoia. Film produksi Miles Films itu dijalani dengan konsep bubble production karena terjadi di masa-masa awal pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Lantas, seperti apa detilnya?
Kepada FIMELA, perempuan 41 tahun itu menuturkan jika proses syuting film Paranoia dilakukan dengan prosedur keamanan yang ketat. Sejumlah aturan pun dibuat oleh Mira Lesmana selaku produser untuk memastikan setiap orang yang terlibat di dalamnya merasa aman dan nyaman.
"Itu (syuting Paranoia) lagi PSBB dan kita bener-bener produksinya orang yang ikut rutin PCR, Antigen. Terus kita tidak boleh keluar dari lingkungan itu, pun kita tidak boleh dikunjungi, jadi sebulan bener-bener kebersamaan kita," kata Nirina Zubir belum lama ini.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Challenging
Yang kemudian menjadi tantangan, proses syuting yang mewajibkan seluruh pemainnya menjalani karantina bersama di satu lokasi menurut Nirina adalah ketika harus memainkan konflik cerita. Kedekatan setiap pemain di luar set kadang mengganggu pendalaman karakter masing-masing pihak yang berkonflik dalam cerita Paranoia.
"Yang menyulitkan kita sebegitu akrabnya dan ibaratnya udah ngerti luar dalam lawan main kita, di satu sisi karena harus memilah antara memerankan karakter Dina dan Nirina, itu agak challenge-nya," paparnya.
Jauh dari Keluarga
Hal lain yang juga menjadi konsekuensi konsep bubble production saat syuting Paranoia adalah rasa rindu pada keluarga. Satu bulan 'diisolasi' dari dunia luar diakui Nirina amat berat meski suasana kekeluargaan dalam proses produksinya acap kali bisa mengobati rasa rindu pada keluarga.
"Challenge-nya lagi kita perang batin, jauh dari keluarga, anak-anak, itu berat, tapi nggak sendirian, Lukman juga. Jadi kita semua satu visi misi berjuang bersama yaudah yuk. Kebersamaannya luar biasa banget," pungkasnya.