Fimela.com, Jakarta Kalau mendengar kata 'liposuction', apa sih yang ada dalam pikiranmu, Sahabat Fimela? Metode sedot lemak yang satu ini mungkin termasuk salah satu tindakan besar yang bikin banyak orang harus berpikir baik-baik untuk melakukannya. Makin terasa menakutkan lagi jika mendengar prosedur Tummy Tuck yang memang merupakan tindakan bedah plastik estetika untuk membuat perut terlihat rata dan kencang.
Bisa kebayang nggak sih kalau harus menjalani kedua tindakan tersebut bersama? Sebagian dari kamu mungkin ragu-ragu atau malah mundur teratur untuk menjalaninya. Tapi, Shahnaz Haque berhasil mematahkan anggapan tersebut, lho. Mau tahu cerita selengkapnya? Ikuti obrolan menarik dengan Shahnaz Haque yang melakukan kedua tindakan tersebut di EMC Plastic Surgery & Aesthetic Center yang berada di RS EMC Sentul yuk!
Advertisement
Kondisi Tubuh yang Tidak Ideal Jadi Pertimbangan Utama
Mengulik lebih jauh tentang apa yang jadi pertimbangan Shahnaz dalam melakukan prosedur liposuction dan tummy tuck, kondisi tubuh yang tidak ideal pasca kehamilan 3 kali menjadi pertimbangan yang utama. Ia bahkan sempat mengalami kenaikan berat badan hingga 25 kg.
“Bentuk perut saya menjadi ‘glambir’, jatuh dengan lingkaran yang tidak ideal. Apa yang saya ketahui adalah bahwa lingkaran perut menjadi tolok ukur kesehatan jantung. Orang yang memiliki tumpukan lemak di perut cenderung mengalami gangguan aliran darah ke seluruh bagian tubuh,” ungkap Shahnaz memaparkan alasan utamanya.
Berbagai Upaya yang Telah Dilakukan Demi Mengembalikan Kondisi Tubuh
Memutuskan untuk melakukan Liposuction dan Tummy Tuck tidak terjadi secara begitu saja. Sebelumnya, Shahnaz mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan tubuh yang ideal. Sayangnya, semua upaya tersebut tidak menunjukkan hasil yang diharapkan.
“Sudah melakukan olahraga, teknik pelangsingan semua telah dicoba dan tidak berhasil. Sudah mengatur pola makan juga tidak berhasil. Apalagi perubahan hormon saat menopause, menjadi semakin sulit untuk ideal,” cerita Shahnaz kemudian.
Advertisement
Bongkar Mitos tentang Liposuction dan Tummy Tuck
Banyak perempuan yang ragu melakukan Liposuction dan Tummy Tuck karena dianggap menyeramkan. Faktanya, memang prosedur ini termasuk bedah plastik, tapi tetap saja termasuk operasi besar. Menanggapi hal tersebut, Shahnaz mematahkan mitos yang ada.
“Ini menjadi sebuah mitos, bukan Fakta, jika dikerjakan di RS yang lengkap dengan perawatan kesehatan dan dilakukan oleh dokter yang sangat berpengalaman di bidangnya. Faktor pertama yang membuat saya memilih Liposuction dan Tummy Tuck adalah ditangani oleh deretan dokter yang berpengalaman,” jelas Shahnaz.
Menurutnya, jika pasien diberi penjelasan yang tidak ambigu, maka ia akan yakin dengan proses yang dijalani dan paham dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya pasca tindakan. Ia pun menceritakan pengalamannya bersama dr. Imam Susanto, Sp.BP-RE(K) dan dr. Irfan Meison Hardi, Sp.An yang membantunya menjalani prosedur tersebut.
“Contohnya, dr. Imam menjelaskan dengan detail supplement apa yang tidak boleh dikonsumsi menjelang tindakan. Karena akan mempengaruhi pendarahan saat tindakan. Kemudian tindakan operatif ini tidak untuk menurunkan berat badan. Maka yang dikejar bukan berapa kilogram saat menimbang badan, melainkan ‘shaping’. Maka tolok ukurnya ada di ukuran centimeter lingkaran pinggang. Kemudian beliau juga menjelaskan tentang ‘kebas’ yang terjadi di sepanjang sayatan bekas operasi, apa yang harus dilakukan dengan therapy MLDV,” cerita Shahnaz selanjutnya.
MLDV sendiri adalah teknik manual yang sudah digunakan sejak tahun 1932 untuk membantu mengalirkan cairan dari jaringan melalui kelenjar getah bening. Jika dilakukan dengan cara, arah, tekanan, dan metode yang tepat, teknik MLDV ini sangat tepat untuk memfasilitasi drainage.
Shahnaz kemudian menjelaskan faktor kedua yang membuat ia yakin untuk menjalani prosedut tersebut, yaitu rumah sakit yang memiliki dukungan fasilitas medis lengkap dan terkini. Apalagi tingkat kepuasan pasien menjadi penentu pilihan tindakan. Dengan fasilitas medis yang lengkap dan dapat memberikan pelayanan terpadu, rasa nyaman pasien pun akan muncul.
Sementara itu, faktor ketiga bagi Shahnaz adalah hasil yang sangat memuaskan seperti yang sudah ia alami.
“Perasaan puas tentunya melihat hasilnya di 3 bulan sesudah tindakan. Ini pengalaman yang luar biasa. Dalam hidup saya, pernah menjalani 9 kali melakukan tindakan operatif. Dan ini pengalaman pertama kali melakukan pembedahan plastik. Pengalaman yang berbeda dari tindakan operasi sebelumnya,” ungkap istri dari musisi Gilang Ramadhan tersebut.
Menjalani Prosedur dengan Relaks dan Happy
Menjalani operasi tentu ada perasaan ngeri atau takut. Namun, Shahnaz mengaku menjalani prosedurnya dengan relaks dan happy. Kengerian yang wajar memang muncul saat pertama kali masuk ke dalam ruang operasi dalam kondisi sadar dan melihat lampu operasi yang besar. Namun, prosesnya ternyata tidak semenakutkan itu.
“Nah, kunci yang menjadi ketenangan seorang pasien di meja operasi ada di tangan dokter bius. Ternyata operasi yang asik dan seru itu ada di dr. Irfan Meison Hardi, Sp.An. Beliau menjelaskan bius yang dilakukan seperti layaknya ‘take off’ dan ‘landing’ sebuah pesawat. Karena semua persiapan terang benderang, maka Alhamdulillah berjalan lancar. Pemulihan juga cepat, karena pembiusan tidak menggunakan jenis amnesia. Jadi sudah bisa ngobrol, bercanda dan video call di ruang pemulihan sebelum masuk ke ruang perawatan,” lanjut Shahnaz.
Advertisement
Final Words dari Shahnaz Haque tentang Liposuction dan Tummy Tuck
Setelah merasakan sendiri pengalaman Liposuction dan Tummy Tuck di RS EMC Sentul, Shahnaz memiliki beberapa kesan dan pesan bagi yang ingin mencoba menjalaninya.
“Jangan ingin cepat melihat perubahan cepat pasca operasi, karena diperlukan waktu hingga enam bulan atau lebih untuk bisa melihat hasil maksimal pengencangan perutnya. Selama waktu itu, pembengkakan berangsur-angsur hilang dan beberapa tingkat pengencangan kulit dapat terjadi yang mengarah ke hasil yang lebih dramatis sekitar mulai 3 bulan sesudahnya,” ungkap Shahnaz.
Ia juga menyarankan agar rajin menggunakan korset agar hasil bagusnya tetap awet dan terjaga. Menurut Shahnaz, korset dapat membantu mengurangi kendurnya kulit dan meminimalisir pembengkakan dan memar.
Habis itu harus rajin merawat, agar hasil bagusnya tetap awet terjaga. Jangan malas memakai korset.
Setelah mendengar sendiri cerita Shahnaz Haque tentang Liposuction dan Tummy Tuck, ternyata nggak menakutkan seperti yang dikira kan! Jadi, pastikan Tindakan dilakukan oleh dokter berpengalaman dan ditunjang fasilitas rumah sakit yang lengkap seperti yang terdapat di EMC Plastic Surgery & Aesthetic Center yang berlokasi di RS EMC Sentul.