7 Film Hollywood Ini Ambil Lokasi Syuting di Indonesia

Seperti yang terlihat di sampul film di atas, sudah dapat ditebak di mana lokasi syuting film ini. Ya, salah satu lokasi syuting film ini terletak di Candi Prambanan di Yogyakarta.

Beberapa daerah Indonesia lainnya yang menjadi latar film ini adalah Pulau Belitung di Sumatera, Gunung Bromo di Jawa Timur, serta Jakarta. Film bergenre psikologi thriller ini turut dibintangi oleh aktris Tanah Air, yaitu Cinta Laura.

Sama seperti After the Dark film ini juga memilih Yogyakarta sebagai lokasi syutingnya. Dalam salah satu adegan dalam film ini menunjukkan para pemeran sedang berada di Taman Sari, sebuah tempat wisata di Yogyakarta. Film tahun 2013 ini turut menggaet sejumlah aktor dan aktris Tanah Air, seperti Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan Ario Bayu.

The Fall tidak hanya menunjuk Bali sebagai lokasi produksi film ini, tetapi juga memunculkan tarian khas masyarakat Bali. Ya, dalam sebuah adegan di film ini menunjukkan tari kecak. Tidak hanya di Indonesia, The Fall juga melakukan tur ke 20 negara lainnya untuk kepentingan produksi film. Karena prosesnya yang panjang, film ini memakan waktu produksi selama empat tahun.

Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat dipilih menjadi lokasi produksi film bergenre kriminal thriller ini. Film ini terinspirasi dari novel berjudul Savages karya Don Winslow. Pemeran Mean Girls, Blake Lively, menjadi pemeran utama dalam film ini.

Siapa yang tidak kenal film bertajuk Eat Pray Love? Pada masanya, kabar bahwa film ini akan diproduksi di Bali menggemparkan masyarakat Indonesia. Ditambah lagi pemeran film ini adalah Julia Roberts, seorang bintang Hollywood ternama. Film romansa ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan pada tahun 2011 hingga 2012.

Patung Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta muncul dalam film yang dirilis tahun 2015 ini. Film yang dibintangi oleh Chris Hemsworth itu berkisah tentang pengungkapan jaringan hacker yang ternyata berada di Indonesia.

Menariknya di film ini juga terdengar kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu “sepertinya tidak bertahan lama, bos” dan “dia punya mata-mata”.