Fimela.com, Jakarta Secara sekilas Shandy Aulia mengisahkan bagaimana perjuangannya sampai hamil dan menjadi seorang ibu. Lama dirinya menunggu buah hati pertama, Shandy pun sempat dicap mandul oleh banyak orang. Namun, ia memilih santai.
"Caraku menjadi ibu… Menikah 2011, sepanjang perjalanan pernikahan sebelum di karuniakan anak; saya dan suami di cibir mandul," kata Shandy Aulia di laman Instagramnya, shandyaulia, baru-baru ini.
Shandy pun akhirnya hamil. Namun, cibiran yang dialamatkan kepadanya pun belum juga berhenti. Karena lebih dari 7 tahun lamanya tak juga dikaruniai momongan, Shandy disebut lebih mengutamakan diri sendiri, baik terkait karier maupun persoalan fisik.
Advertisement
"Mei 2019 saya hamil, setelah menanti 7,5 tahun.cibiran “saya ini ibu hamil yang egois karena sibuk olahraga, takut gemuk, hanya pikirkan diri sendiri dan tidak perdulikan kehamilan, hingga di sumpahi anak saya akan cacat“," sambung Shandy Aulia.
BACA JUGA
Advertisement
Menjadi Ibu
Shandy pun meneruskan kisah kehidupannya. Setelah menjalani kehamilan, ia akhirnya melahirkan anak pertama pada Februari 2020 lalu. Ia pun mengatakan bagaimana berbahagianya saat seorang anak muncul dalam kehidupan rumah tangganya.
"Melahirkan feb 2020, bahagianya saya menjadi ibu…pengalaman pertama dengan kehidupan sebagai ibu baru…Indahnya menjadi ibu dan sangat menikmati peran saya sebagai ibu…," tuturnya.
Menjadi seorang ibu bukan satu hal yang gampang bagi dirinya. "Di tengah kehidupan baru menjadi ibu, ada sisi yang lain dalam perjalanan saya sebagai ibu yaitu belajar “Dunia Ibu” yang tidak selalu bermulut manis tapi juga ada yang nyelekit," ujarnya.
“Saya adalah ibu yang sok tau, sok pintar, memaksakan perkembangan anak, tidak perdulikan gizi anak, anak kurus, anak kurang gizi hingga pola asuh yang salah. dan sebagainya,” ucapnya menyebut beberapa hal yang netizen tuduhkan kepadanya.
Sesama Perempuan
Sebagai sesama perempuan, Shandy kurang lebih tahu bagaimana sifat dari kaumnya yang tak akan pernah berhenti berbicara. Menurutnya, perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang begitu unik. "Mulutnya bisa membangun dengan cinta tapi juga mampu menyakiti bahkan membunuh hati sesama wanita," lanjutnya.
Shandy menambahkan jika tak selamanya kata orang lain itu harus diikuti. "Untuk para wanita dan ibu…Bila pernah melewati proses seperti apa yang saya alami, percayalah hidupmu bukan bergantung pada setiap ucapan manusia," ucapnya.
"Mereka boleh menghinamu, boleh menyumpahimu dengan sumpah serapah dan hal buruk lainnya padamu. Tapi ingatlah hidupmu dan kebahagianmu bukan berdasarkan apa kata-kata buruk mereka tentangmu. Tapi bahagiamu dari bagaimana reaksi dan sikapmu pada hidupmu," paparnya.
Advertisement
Tak Bisa Senangkan Semua Orang
Shandy mengatakan bahwa bagaimanapun seseorang sudah berusaha berbuat sebaik mungkin, namun ia tak akan bisa membuat senang semua orang. Karenanya, seseorang yang kerap mendapatkan cacian dan makian harus bisa menyikapinya dengan baik.
"Walaupun hidupmu sudah sebaik, seindah, dan sesempurna mungkin tidak semua sesama wanita, sesama ibu bahkan mungkin keluargamu sendiri menyukai apayang ada padamu," sambungnya.
"Penguasaan diri sebagai wanita dan ibu adalah hal yang sangat penting. bahagiamu sepenuhnya adalah keputusanmu. Karena pada akhirnya dalam hidup tidak semua mulut manusia dapat menjaga hatimu tapi kitalah yang dapat menjaga hati," tutur Shandy.
Sekali lagi Shandy menghimbau agar setiap orang, khususnya ibu tetap tegar dalam pendirian baiknya. "Nikmatilah peranmu sebagai ibu seturut hatimu… Berbahagialah dengan anakmu… Banggalah dengan anakmu…Bertumbuhlah bersama anakmu… Berilah cerita terindah pada anakmu kelak mereka dewasa, ceritakan betapa bahagianya hidupmu dengan kehadiran mereka," tanda Shandy Aulia.