Tatap Mata Tajam Chef Juna Bikin Peserta Grogi

6 Potret Transformasi Chef Juna, Masa Mudanya Curi Perhatian — Chef Juna (Sumber: Instagram/@junarorimpandeyofficial)

Fimela.com, Jakarta Chef Juna merupakan salah satu chef artis yang memiliki sorot mata tajam. Ia yang memiliki kesan dingin dan galak, sering kali membuat banyak kaum perempuan merasa terintimidasi. Seperti halnya dengan salah satu peserta ajang Masterchef Indonesia Season 8.

Peserta ini mengaku jantungnya berdebar lebih kencang saat ditatap oleh Chef Juna secara langsung. Chef Juna sendiri masih didaulat sebagai salah satu juri dalam ajang pencarian bakat chef di Indonesia tersebut.

“Biasanya cuma liat dari story, jangan ditatap ya Chef biasa aja,” kata kontestan tersebut kepada Chef Juna dengan kesan salah tingkah.

Bikin Deg-degan

6 Potret Terbaru Chef Juna Berambut Gondrong, Bikin Pangling — Chef Juna Berambut Gondrong (Sumber: Instagram/

Mendapati satu peserta dengan kejujurannya mengakui kelemahannya ketika ditatap oleh Chef Juna, maka barisan dewan juri selain Chef Juna yaitu Chef Renata dan Chef Arnold pun tak bisa membendung tawa. Apalagi ketika melihat peserta ini yang tetap terlihat salah tingkah.

Dari video yang diunggah di laman Instagram Master Chef Indonesia, terdengar sekali suara peserta itu yang bahkan sesekali gemetar saat berbicara langsung di depan Chef Juna. Apalagi ketika ia dihampiri oleh pria bertato tersebut.

“Deg-degan aku,” kata peserta tersebut, kembali membuat juri yang lain ikut tertawa.

Cari yang Bermental Kuat

Chef Juna dan Chef Renatta di MasterChef Indonesia (Istimewa)

Dalam sesi ini, Masterchef Indonesia memang mencari sosok chef yang tak hanya memiliki kemampuan untuk mempersembahkan makanan-makanan yang lezat, namun juga memiliki mental yang kuat. Dan penilaian pun akan dilakukan demikian ketat.

Chef Juna, Chef Arnold, dan Chef Renata tak hanya akan memilih peserta dari kemampuan memasaknya namun juga melihat kesiapan mental para kontestan untuk menghadapi kompetisi dengan tantangan yang sebenarnya di setiap babaknya.

"Bukan cuma masakan doang yang penting, tapi kesiapan dan mental para peserta buat the real competition selanjutnya," kata Chef Arnold.