Fimela.com, Jakarta Dua belas bulan berselang sejak dirilisnya album perdana, Selamat Ulang Tahun, Nadin Amizah kembali melahirkan karya terbaru. Kali ini ia menyajikan koleksi lagu dalam bentuk EP atau mini album.
Menuju kelahiran mini album ini, Nadin sempat memberi pengantar lewat lagu 'seperti takdir kita yang tulis' Maret lalu. Lagu ini merupakan jembatan menuju mini album yang ia beri judul Kalah Bertaruh.
Sebagai singer-songwriter Nadin telah menemukan karakter dalam komposisi yang ia ramu. Dengan lirik puitis dan nada-nada syahdu, karyanya diterima banyak pendengar. Hal itu pula yang coba ia racik di Kalah Bertaruh.
Advertisement
Terdapat beberapa cerita menarik di balik EP Nadin kali ini. Mari kita bahas satu per satu.
BACA JUGA
Advertisement
Tembang Andalan
Kalah Bertaruh lahir sebagai kisah lanjutan dari Taruh pada album perdananya, Selamat Ulang Tahun. Masih berkisah tentang cinta belia yang penuh harap beserta huru-hara di dalamnya, kalah bertaruh dapat dikatakan sebagai gerbong menuju dunia lain dari Nadin Amizah di masa lalu.
Tembang berjudul Tarian yang tak Kunjung Selesai didapuk menjadi single utama untuk album ini. Menurut Nadin, lagu tersebut bisa mengemas hal-hal yang ia tuangkan dalam album secara keseluruhan.
Musisi Terlibat
Nadin kembali bermain dengan pilihan kata-kata puitis yang sederhana tapi tetap indah, tanpa upaya mengisahkan pertaruhan akan masa lalunya. Ide yang ia miliki di kepala turut diwujudkannya bersama beberapa musisi terlibat.
Ia menggandeng Kevin Rinaldi, dan musisi kolaborator dari album sebelumnya, yakni Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja). Selain itu, Nadin turut mempercayai Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai produser, perancang, hingga proses produksi secara utuh dalam pengemasan karya terbarunya.
Puas secara Batin
Proses penggarapan album ini berlangsung dengan seru, lewat pertukaran ide dan komunikasi yang terjalin. Segenap perasaan coba ia tuangkan dengan jujur, hingga membuat album ini sangat berkesan bagi Nadin.
“Aku rela dengerin album ini berkali-kali, karena aku sangat puas dengan hasilnya. Semoga keintiman, dan tiap detil yang ingin aku sampaikan di album ini bisa didengarkan dengan baik ke setiap pendengarnya.” tegasnya.
Ekspresi Visual
Tidak hanya membagikan kisahnya melalui kata dan nada, Nadin juga berkisah melalui tematik visual dari mini albumnya (artwork). Jalan, kamar, dan mobil menjadi pilihannya dalam memvisualisasikan karyanya; intim dan personal, selayaknya sebuah hubungan.
kalah bertaruh bukan hanya sebuah medium berkisah, tetapi juga menjadi karya yang utuh. Keutuhan mini album ini bukan hanya tercermin dari kekayaan akan musikalisasi Nadin yang tak perlu diragukan lagi, melainkan bagaimana ia membagikan kisah pertaruhan cinta belianya pada dunia dengan lapang dada.
“Mini album ini menjadi istimewa untukku, karena melalui karya ini, aku memberanikan diri untuk bicara sepenuhnya tentang cinta dengan sederhana dan tanpa diputar-putar.” Ujarnya dengan tenang. Dengan lahirnya kalah bertaruh, karya ini dipastikan mampu bermuara dan menyertai siapa pun yang tengah berproses.
Advertisement