Fimela.com, Jakarta Desy Ratnasari merasakan pengalaman Hari Raya Lebaran yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini, perempuan cantik kelahiran 12 Desember 1973 ini harus melewati Hari Raya Lebaran tanpa keluarga besarnya.
"Sekarang ada pembatasan mobilisasi, kita gak boleh kumpul-kumpil. Ya udah, tahun kemaren video call-an, grup video call yang di Bandung, Sukabumi, Jakarta, semua berhai-hai," ujar Desy Ratnasari ketika tampil di acara Brownies beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Selain itu, Desy Ratnasari juga harus melewati Hari Raya Lebaran tanpa sang ibunda. Sejak Ramadhan, sang ibunda harus menjalani isolasi mandiri. Ibunda Desy dinyatakan positif Covid-19 dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Mama COVID, jadi udah 3 minggu mama sama tante di rumah masing-masing di Sukabumi, karena kan isolasi mandiri. Sama-sama masuk rumah sakit, sudah 2 minggu, sudah boleh keluar dari rumah sakit, tinggal pemulihan," jelas Desy Ratnasari.
Advertisement
Menyiapkan Sendiri
Selama bulan Ramadhan, Desy Ratnasari menyiapkan segala kebutuhan sendiri. Mulai dari belajar masak hingga membuat kue.
"Di rumah lagi berusaha untuk menghindar segala sesuatu bersifat terigu. Kita ini begini karena belajar ketika mama masuk rumah sakit, tante juga. Makanya kita ubah pola hidup kita, makanan. Saya udah 3 tahun makan beras merah," tuturnya.
Sedih
Keadaan seperti ini membuat Desy Ratnasari merasa sedih. Akan tetapi tidak ada cara lain selain menerima dan bertemu keluarga secara virtual.
"Mama gak bisa (kumpul), kita aja kalau telponan, video call, sama tante video call. Di rumah cuma berenam sekarang, sama adik aku, suaminya, anaknya terus tanteku sama Najwa. Aku jadi sedih ya, yang sedihnya kita nggak bisa seperti dulu," ujar Desy Ratnasari.
Advertisement