Fimela.com, Jakarta Aktor Refal Hady mendapat tantangan baru yang bisa dibilang mewujudkan mimpinya sebagai aktor. Keinginannya memerankan karakter psikopat akhirnya terwujud dalam film berjudul Tarian Lengger Maut.
Di film hasil kerjasama Aenigma Pictures dan Visinema Pictures itu, pria 27 tahun itu berperan sebagai Dokter Jati. Dalam ceritanya, Dokter Jati memiliki trauma di masa kecil sehingga membuatnya tumbuh sebagai psikopat.
"Berpersn psikopat pertama (kali) bener, dari sebelumnya keluar dari zona nyaman, drama, drama, drama dan tiba-tiba psikopat," ungkap Refal Hady seusai press screening film Tarian Lengger Maut, beberapa waktu lalu. "Ini dokter bukan profesional dokter, karena dia pintar, jadi bisa masuk ke ranah kedokteran di daerah seluruh Indonesia," lanjutnya kemudian.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Lakukan Beberapa Treatment
Memerankan karakter yang baru dalam kariernya sebagai aktor, Refal Hady pun merasa terbantu dengan banyak aspek yang dilakukan selama persiapan. Salah satu yang membantunya adalah treatment khusus yang dilakukan jelang proses produksi.
"Dari awal bertemu cukup dijelaskan dengan detil, kita punya waktu lama untuk mendalami perannya. Ada beberapa treatment yang lumayan hilangin sisi empatinya Refal Hady kayak motong ayam, ambil jantung kodok," paparnya.
Dapat Banyak Referensi
Selain menjalani pendekatan secara khusus terkait karakternya, Refal Hady pun mencari informasi tambahan dari beberapa referensi film.
"Ada beberapa referensi film dari mas Yongki (sutradara), Hannibal Lecter, dan karakter-karakter lainnya, dan yang paling fokus film Hannibel Lecter itu seriesnya," lanjut Refal Hady.
Advertisement
Sempat Terbawa
Dan atas segala pendalaman karakter yang dilakukan, Refal Hady pun mengaku sempat terbawa sampai setelah produksi. Bahkan, ia mengaku sampai sempat kehilangan jati diri sebagai Refal Hady akibat perannya sebagai Dokter Jati.
"Awal-awal setelah syuting emosional-emosional yang belum pernah dirasain sebelumnya, karena peran dokter Jati ini ada beberapa treatment yang membuat jati diri gua sendiri itu hilang. Jadi pas balik menjadi Refal lagi kayak flat hidup, tenang, datar. Jadi happiness yang gua dapat setelah memrankan dokter Jati itu kurang, jadi gimana caranya balikin ke Refal lagi untuk jadi happy entah itu travelling, ketemu keluarga dan sama temen," pungkasnya.