Fimela.com, Jakarta Salah satu sinetron unggulan SCTV, Samudra Cinta sudah tembus 600 episode. Selama itu, dua tokoh utamanya, Samudra dan Cinta pun sudah melewati beberapa fase cerita.
Saat wawancara eksklusif secara virtual bersama awak media, Rangga Azof dan Haico Van Der Veken, pemeran Samudra dan Cinta bercerita mengenai segala hal yang terus berkembang seiring cerita yang terus mengalir. Bagi keduanya, 600 episode yang kini sudah dilewati amat memberi pembelajaran sejak status mereka lajang, menikah, sampai di ceritanya saat ini sudah punya anak.
"Pertama kali peranin Samudra tidak kepikiran bisa sejauh ini, menikah dan punya anak. Waktu itu memerankan anak kuliah. Dia ngebahagiain ibunya, ngamen di cafe. Jadi tantangannya membedakan karakter Samudra saat kuliah, pemilik hotel dari orangtuanya, sampai dulunya biasa ke rumah Cinta yang besar naik motor sampai rumahnya punya dia, ada perbedaan cara Samudra sendiri ya, pembawaannya beda banget soalnya Samudra yang dulu dan sekarang," kata Rangga Azof.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Observasi Pakai Logika
Lebih lanjut, Rangga Azof menuturkan menjalani tiga fase kehidupan sebagai Samudra di sinetron Samudra Cinta tidaklah mudah. Masing-masing fase menurutnya butuh observasi yang mendalam agar tak terkesan sedang berakting di layar kaca.
"Gua selalu observasi pakai logika dulu. Samudra muda kan tinggal berdua sama ibunya, dia kerja keras cari uang pakai musik dan pakai motor, hidup berkecukupan, jadi ada sisi cengengnya karena dia rindu ayah, ada sisi labilnya di usia segitu harusnya bisa sama orang lain, dia harus bekerja dan sisi itu gua gambarin pakai logika. Udah nikah ada perubahan lagi menjadi dewasa,lebih aware sama orang sekitar nggak mungkin mikirin diri sendiri, punya anak harus jadi contoh yang baik," paparnya.
Versi Haico
Senada dengan yang dikatakan Rangga Azof, Haico Van Der Veken pun setuju jika setiap fase kehidupan Cinta di sinetron memang butuh penyesuaian. Ia pun mengaku banyak belajar untuk mendalami setiap adegan dari cerita yang terus berkembang setiap harinya.
"Susahnya tiap awal fase aja. Awal mau nikah susah. Waktu kuliah dan temenan kan kayak Tom and Jerry, masih aman. Pas nikah agak kagok, masib kaku pada awal kaget lah, awalnya susah. Gendong bayi juga awalnya susah. Lama-kelamaan otomatis bisa," timpal Haico Van Der Veken.
Advertisement