Fimela.com, Jakarta Menjamurnya webseries sebagai tontonan yang sedang naik daun membuat Lukman Sardi merasa tertantang untuk mengambil peran sebagai kreatif produser dalam sebuah karya berjudul The Intern. Series ini mengangkat cerita seru seputar dunia anak-anak muda yang tengah magang di perusahaan e-commerce fashion.
Lukman mengatakan bahwa pengalamannya selama berada di depan layar dan menghasilkan karya yang berkuaitas, berbeda dengan pengalaman ketika dirinya berada di balik layar. Ada sisi tantangan tersendiri menurutnya.
"Menantang sih, kalau di depan layar itu koneksinya ama skrip, karakter, ama teman main. Kalau di sini koneksinya lebih besar dan luas lagi. Tantangan dan pelajaran yang luar biasa. Karena bukan cuma me-manage sekumpulan orang banyak demi mendapatkan sesuatu yang bagus," kata Lukman saat konferensi pers virtual launching dan screening The Intern di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Tema Menarik
Mengangkat cerita tentang anak-anak magang, Lukman Sardi menganggap hal itu sesuatu yang fresh, jug kaya akan cerita. Belum lagi adanya drama dan konflik, juga komedi dengan dibumbui semangat milenial mengenal dunia kerja bakal menghibur pemirsa.
Lukman menambahkan, dalam kisah lika-liku anak muda yang memasuki dunia kerja nyata sebagai anak magang lengkap dengan kisah persahabatan hingga percintaan, sangat menarik diangkat untuk menjadi suatu tayangan series.
"Dinamikanya sih, kalau kita misalkan dalam proses sekolah, kuliah pengen kerja. Terus dapat kesempatan sebagai anak magang. Itu dari bawah banget. Dia berupaya diterima kerja dengan baik. Ketemu orang lain, bos, teman yang beda karakter, ini menarik banget. Kisah orang yang lagi berproses," papar Lukman yang juga Head of Content Original Production Vision Picture.
Lintas Generasi
Disutradarai Glen Kainama, The Intern dibintangi Kevin Ardilova (Beckham), Sere Kalina (Stella), Caitlin North (Hazell), Arya Vasco (Shawn), Bobbie Antonio (Zoe), Rick Sitorus (M) serta aktor kawakan Jajang C. Noer (Nini, neneknya Beckham).
Bercerita tentang sosok Beckham (Kevin Ardilova), mahasiswa semester akhir yang berkesempatan magang di sebuah perusahaan fashion e-commerce di Jakarta bersama dua rekannya, Hazelly dan Zoe. Original series ini tayang di Vision+ dalam 5 episode.
"Saya dijebak. Lukman udah lama di MNC, saya ga pernah diajak ama dia. selama ini menunggu ajakan Lukman. Makanya ketika sekarang diajak langsung oke. Beradu akting ga masalah dengan anak muda, Saya sering main dengan anak muda, remaja, sepantaran ga masalah. Jadi segala macam usia dan genre oke deh," sambung Jajang C. Noer.
Advertisement
Kolaborasi Apik
Serial terbaru The Intern yang mulai tayang di aplikasi over the top Vision+ pada 19 April 2021 ini melanjutkan kesuksesan seri sebelumnya. Vision+ tercatat telah memproduksi dan menayangkan Twisted, Disconnected, Skripsick, dan Sumber Rezeki. Khusus The Intern, serial ini merupakan hasil kolaborasi apik dari Vision+ dan The F Thing, e-commerce fashion yang juga milik MNC Group.
Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo mengungkapkan, ini adalah sebuah kolaborasi produksi yang unik dengan online street ware marketplace yaitu The F Thing. "Jadi tentunya secara look, wardrobe, and feel akan lebih fresh, dan tentunya akan lebih fresh dilihat dengan beberapa cast yang sangat good looking," ujar Clarissa.
Elemen fesyen yang ditampilkan dalam alur cerita The Intern pun benar-benar mumpuni dan melebihi ekspektasinya. “Over my expectation. Saya memang pecinta fashion, tapi kakak saya (Valencia Tanoesoedibjo) lebih pecinta fashion lagi. Jadi saya percaya ini di-handle very well. End to end itu dikurasi setiap look penampilannya dan semuanya oke,” sambung Clarissa.
Dengan menyuguhkan The Intern, Clarissa juga berharap tayangan ini dapat menjadi tontonan berkualitas bagi masyarakat, menyemangati serta memotivasi anak-anak muda. Selain itu juga memberi wawasan tentang bisnis fashion dan industri kreatif. Adapun CEO The F Thing Valencia Tanoesoedibjo menjelaskan, ide memproduksi series The Intern berawal dari hasil obrolan ringan dengan Clarissa Tanoesoedibjo, tentang perkembangan dunia e-commerce, khususnya fashion di masa pandemi COVID-19.
"Kami memberikan masukan soal wardrobe, termasuk juga divisi-divisi yang ada di The F Thing. Dari segi alur cerita, kami memberikan masukan bagaimana serial ini bisa terlihat nyata dan relatable,” tandasnya.