Jennifer Bachdim Melahirkan Anak Ketiga, Berikut Cerita Panjang Persalinannya Secara Normal

Sehari sebelum akhirnya merasakan kontraksi, Jennifer Bachdim sengaja melakukan aktivitas yang membuatnya banyak bergerak. Ia mengajak keluarganya untuk jalan-jalan ke kebun binatang di Bali.

Dan seperti dugaannya, karena aktivitasnya berjalan di kebun binatang, maka kandungannya yang sudah mencapai usia matang pun mengalami kontraksi pada keesokan harinya.

"Setelah 40 minggu + 1 hari kontraksi saya akhirnya mulai. Kami pergi ke Kebun Binatang Bali sehari sebelumnya (karena kami melakukan hal yang sama dengan Kiyomi ketika saya melewati tanggal jatuh tempo saya saat itu, dan kami berjalan jauh dengan Kenji juga) dan itu benar-benar berhasil lagi!" ujarnya.

Jennifer merasakan kontraksi sekira pukul 11 pagi, setelah ia melakukan rutinitas pagi. "Tapi kemudian sekitar jam 9 pagi saya mulai merasakan kram ringan. Kram semakin berat dan lebih sering, saya mulai memantau kontraksi saya pada pukul 11 pagi," ujar Jennifer Bachdim.

Semenjak merasakan kontraksi, Jennifer Bachdim pun menjalin komunikasi dengan dokter. Hal itu dilakukan agar Jennifer tahu kapan harus berangkat ke rumah sakit untuk menjalani persalinan normal.

"Kontraksinya terus terjadi, semakin kuat dan lebih lama! Sekitar jam 2 siang, saya mengalami kontraksi rata-rata 1 menit setiap 3 menit, dan itulah waktu untuk pergi ke rumah sakit!" paparnya.

Karena mengalami macet, ia menempuh perjalanan ke rumah sakit hingga 30 menit. Sesampainya di rumah sakit, ternyata Jennifer sudah mengalami pembukaan empat. Di tengah kontraksi yang semakin hebat, ia masih sempat melakukan selfie bersama suami.

"Sesampainya di rumah sakit serviks saya melebar 4cm, saya masih bisa tersenyum dan selfie di sela-sela kontraksi," tutur Jennifer Bachdim.

Perjuangan Jennifer Bachdim pun berlangsung sampai pukul 8 malam. Ia tiba di rumah sakit sekitar pukul 3.30 sore, dan kala itu Jennifer masih pembukaan empat. Dan sekitar jam 8 malam, ia sudah dalam kondisi pembukaan sepuluh.

"Kontraksi saya kuat, sering, menyakitkan dan untungnya setiap jam serviks saya terbuka 1cm," sambungnya.

Jennifer menambahkan jika air ketubannya telah pecah setengah tetapi tidak sepenuhnya. Dokter pun kemudian memutuskan untuk memecahkan air ketuban sepenuhnya sehingga kontraksi yang terjadi mencapai puncaknya.

"Dan setelah satu jam sekitar jam 8 malam saya melebar 10cm dan sudah waktunya untuk akhirnya mendorong push. Saya melakukan sekitar 3-4 dorongan kontraksi sampai akhirnya kami mendengar tangisan pertama anak kami," lanjutnya.

Yang membuat Jennifer Bachdim demikian bersyukur adalah memiliki suami yang terus berada di sampingnya, memberikan dukungan penuh dan menemaninya kala melalui rasa sakit yang demikian sangat.

"Meremas tangannya sekuat yang saya bisa setiap kali saya merasakan kontraksi datang dan dia menggosok punggung bawah saya untuk membantu saya dengan rasa sakit," paparnya.

"Kiyoji Kaynen Bachdim lahir pada tanggal 1 Maret 2021 pukul 8:16 malam dan kami semua sangat bersyukur dan senang akhirnya dapat bertemu dengannya. Itu pasti cinta pada pandangan pertama," tandas Jennifer Bachdim.