Fimela.com, Jakarta Setiap manusia punya cara tersendiri untuk berekspresi. Di era sekarang, stigma kuno tentang perempuan cantik harus berambut panjang, berkulit putih, dan berbadan langsing pun bisa diperdebatkan. Hal itu pula yang ingin disampaikan Tanayu lewat penampilan nyentriknya.
Pemilik nama lengkap Intan Ayu Purnama itu kini memang memiliki tampilan yang berbeda dari perempuan kebanyakan. Saat berbincang virtual dengan FIMELA di sesi Fame Talks, ia tampak percaya diri dengan rambut cepak berwarna putih.
Advertisement
BACA JUGA
Baginya, stigma kuno tentang perempuan cantik yak bisa diukur sebatas tampilan fisik. Lebih dari itu, rasa percaya diri bagi Tanayu merupakan modal lebih untuk dirinya dan setiap perempuan bisa tampil cantik. "Ada sedikit slide tujuan kecil (dari penampilan sekarang) yang mau aku sampein, sebenernya stigma itu (tentang perempuan cantik) kan dibentuk karena disajikan terus menerus, tapi nggak mutlak juga," katanya.
"Ibarat orang lagi makan, kalau makanannya itu-itu aja jadinya itu yang dia tau dan yang paling enak. Cuma kalau dikasih banyak piliahan pun dia akan pilih mana yang dia suka. Dan menurut aku kecantikan dateng dari percaya dirinya itu. Dan cantik itu juga maknanya banyak," lanjut Tanayu kemudian.
Advertisement
Didukung Keluarga
Lebih lanjut, perempuan 36 tahun itu juga menambahkan jika penampilannya yang nyentrik dengan rambut pendek berwarna kontras memang sudah diidamkan sejak lama. Sampai akhirnya ia merasa percaya diri untuk menerapkan hal tersebut pun butuh proses yang terbilang panjang.
"Dari dulu aku selalu pengen punya rambut pendek tapi keberaniannya blm ada. Sejak masa sosmed aku kayak dikasih satu oanggung kosong, dimana kita bebas jadi apa aja dan bisa membangun perspektif yang gua pengen, jadi di era ini akhirnya baru punya keberanian dan suami aku juga support, jadi makin-makin (percaya diri)," jelasnya.
Bahagia Sepenuhnya
Kini, ketika tak lagi merasa takut untuk berpenampilan berbeda, ditambah dukungan besar dari lingkungan sekitar, Tanayu pun merasa amat bahagia. Ia merasa mendapatkan kebebasan sepenuhnya untuk menjadi diri sendiri yang pada akhirnya ikut mengangkat rasa percaya diri.
"(Sekarang) I feel freedom to be my self dan memiliki kebebasan untuk mengekapresikan diri, aku bahagia dan merasa penuh jadi diri sendiri. Aku sempat berpikir karena stigmanya tadi itu awal-awal agak belum percaya diri karena aku masih lihat validasi dari luar, tapi begitu aku melakukan hal itu ternyata malah banyak yang dukung. Tadinya takut diagggap aneh karena berbeda tapi ternyata itu menyenangkan," pungkas Tanayu.
Advertisement