Fimela.com, Jakarta Musik telah cukup lama menjadi media untuk menyampaikan ide yang lebih dari sekedar nada dan lirik. Beberapa musisi menyuarakan perubahan lewat karya yang mereka buat.
Di era sekarang, salah satu musisi yang mengkritik lewat musik adalah Cosmicburp. Lewat single Gaduh-Gaduh, kreator asal Semarang ini melemparkan lirik-lirik pedas dengan balutan musik rock dan rap.
Advertisement
Gaduh-Gaduh
Laju mesin, paru-paru besi, napas yang semakin berkarat
Masih ragu-ragu benci, abu-abu pasti, menghakimi setiap penjahat
Aku menyapu bersih, ku menabur benih, ku mengadu perih bersyarat
Laku anggun peti, tahu-tahu mati, tak izinkan menyentuh lahat
Menjadi legenda adalah agenda, karena merdeka tak hindarkan sengketa
Bermain dewa, pengabul doa letal, merajai pesta, merampas plasenta
Atur fokus kamera, hindari kursi listrik
Sulap data mistik tuk lenyapkan pekak kritik
Berisik, gaduh-gaduh kriptik
Kutanya mana lebih keji? Sadistik atau statistik?
Oo-oo-oo-oo
Oo-oo-oo-oo
Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang
Menghamba pada rakus, menghamba pada takut
Mendamba pemberangus, influenser, dan penghasut
Carut-marut: main api dengan maut
Dislokasi informasi: terjun bebas nir-parasut
Ibunya menangis, memohon belas kasihan
Mengingat perginya anak wanita tanpa pamitan
Barisan terdepan: tak bisa putar balik dan
Sampai ia dibaringkan pun diminta diasingkan
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat!
Ia di sana saat kau di ambang sekarat!
Sekarang kau jadi bangsat saat nisannya dipahat?
Penjahat! Penjahat!
Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat!
Oo-oo-oo-oo
Oo-oo-oo-oo
Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang
Oo-oo-oo-oo
Oo-oo-oo-oo
Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang