Sukses

Entertainment

5 Film Indie di yang Siap Warnai Akhir Tahun

Fimela.com, Jakarta Akhir tahun 2020 hanya tinggal hitungan hari. Meski kondisi saat ini tak mendukung keinginan berlibur bersama orang-orang terdekat, masih ada cara lain untuk menikmati akhir tahun yang seru. Ya, salah satunya adalah denngan menyaksikan film-film indie berkualitas, yang bisa dinikmati langsung di GoPlay.

Film-film indie yang disajikan pun tak main-main. Film-film yang disajikan bahkan ada yang sudah berkeliling ke festival-festival bergengsi, baik nasional maupun internasional. Alur cerita yang unik dan tak mudah ditebak, sarat akan pesan tentang kehidupan, dengan gaya pengambilan gambar yang sangat berbeda dari film mainstream, menjadi daya tarik film indie yang nggak boleh dilewatkan.

Berikut ini adalah 5 rekomendasi film indie terbaik yang siap menemani akhir tahun dengan cara seru dan pastinya aman dengan menikmati tontonan di rumah aja.

Moth

Moth atau ngengat bercerita tentang Yeni (Sekar Sari), seorang perempuan yang merasa tidak bahagia karena kehidupannya yang miskin dan tinggal di desa terpencil. Sebagaimana ngengat yang selalu mengerumuni lampu yang terang, Yeni meyakini bahwa ia tidak akan pernah merasa bahagia jika selamanya tinggal di desa yang miskin. Ia bermimpi bisa tinggal di kota, dengan gemerlap indahnya warna lampu, kehidupan yang dinamis, dan kesempatan untuk bertemu banyak orang.

Lewat film ini, sang sutradara, Adrian Permata Scanlon, menceritakan makna kebahagiaan lewat kacamata sederhana seorang Yeni yang mencari kebahagiaan lewat mimpi akan perubahan. Kebahagiaan disimbolkan pada tato berbentuk hati di pergelangan tangan Yeni, yang berubah warna ketika ia merasa bahagia. Apakah Yeni berhasil mewujudkan mimpinya untuk tinggal di kota? Bisa kah Yeni menemukan makna kebahagiaan? 

One of Those Murder

Ide pembuatan film bergenre dark comedy ini berawal dari kemarahan sang sutradara, Jerry Hadiprojo tentang budaya selalu ingin menjadi viral yang belakangan marak di masyarakat. “Keinginan menjadi viral mendorong seseorang melakukan hal-hal tidak baik yang tidak sedikit juga akhirnya bahkan berujung mencelakakan orang lain. Orang seakan tidak peduli atas dampak dari apa yang mereka lakukan, asalkan konten yang mereka buat viral dan jadi pembicaraan masyarakat,” cerita Jerry.

Film berdurasi 10 menit 37 detik ini menjadi sindiran Jerry pada budaya viral yang banyak disalahgunakan saat ini. One of Those Murder bercerita tentang dua orang office boy, Wibi (Getar Jagatraya) dan Ipul (Yudhi Arfani) yang menemukan mayat seorang perempuan di area gudang. Budaya viral mendorong mereka untuk merekam penemuan mayat tersebut dengan cara-cara yang nyeleneh tanpa rasa simpati, padahal mayat tersebut adalah teman satu kantor mereka.

One of Those Murder sudah hadir di sejumlah festival bergengsi dan mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain Silver Award for Best Dark Comedy dan Bronze Award for Best Acting Duo pada Independent Shorts Awards 2019 di Los Angeles, serta Outstanding Achievement Award pada Druk International Film Festival 2019 di Bhutan.

Friends

Friends adalah kisah dua orang sahabat Joko (Suratin) dan Widodo (Sugeng) yang sepanjang hidup mereka selalu berkelahi. Uniknya, bukan berkelahi secara fisik tapi masing-masing karakter punya hobi yang memancing kemarahan yang lain. Joko hobi menembaki ayam kampung milik Widodo, sedangkan Widodo selalu membalas keisengan Joko dengan membakar tembok rumahnya.

Yandi Laurens, sang sutradara, mengajak penonton untuk menikmati suguhan rasa sayang dua orang sahabat dengan penggambaran watak yang unik. Film berdurasi 13 menit ini bisa jadi tontonan seru yang membuat penonton senyum-senyum sendiri melihat tingkah Joko dan Widodo. Jika mengutip pernyataan sutradara yang juga menggarap film Keluarga Cemara ini, film pendek selalu punya tempat tersendiri di hati masyarakat.

Pintu

Apa jadinya jika dalam suatu momen bahagia, atau lebih tepatnya ketika sedang makan bersama dengan orang tercinta, seorang pria tersedak dan bangun di suatu ruangan asing? Nggak hanya itu, di ruangan asing itu dia (Khiva Iskak) bertemu dengan seorang pria berdasi yang akan mewawancarainya mengenai kehidupan yang telah ia jalani untuk memutuskan hidup dan matinya sang pria tersebut. Bingung, marah, sekaligus kaget bercampur menjadi satu.

Penulis skenario dan sutradara Ryan Monoarfa mengajak penonton untuk menyelami makna kehidupan sekaligus bersiap akan sesuatu hal ekstrim yang bisa saja terjadi dalam waktu yang tak terduga. Persoalan kepercayaan, pasangan, cinta, dan jati diri diramu dalam film berdurasi sembilan menit ini. Pas banget untuk dinikmati di waktu kontemplasi pencapaian di akhir tahun ini. Sudah siap?

The Whisper

Masih kurang lengkap rasanya jika sajian film indie tidak ditutup dengan genre horor. Dalam film berdurasi cukup singkat, yaitu delapan (8) menit, Martin Anugrah sang sutradara akan mengajak penonton merasakan langsung ketegangan yang sekaligus bikin bulu kuduk merinding.

The Whisper bercerita mengenai dua orang pria, yakni Martin (Martin Anugrah) dan Steve (Steve Pattinama) yang terpaksa harus menginap di sebuah losmen angker demi menghemat biaya perjalanan. Aura mencekam dan keanehan sudah mulai Martin rasakan sejak menginjakkan kaki di kamar losmen tersebut. Di menit ke dua, bisikan-bisikan halus mulai intens terdengar yang kemudian berlanjut dengan penampakan sosok seram berambut panjang. Meskipun berdurasi singkat, penonton tetap merasakan tegang dan takut maksimal. Nggak percaya?

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading