Fimela.com, Jakarta Seperti pada umumnya yang terjadi pada Instruktur Zumba® dari seluruh dunia, Denada Tambunan sudah mendapatkan berbagai kesempatan baru dengan menjadi Instruktur Zumba®. Bahkan beberapa diantaranya merupakan kesempatan yang sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikirannya.
Salah satu contohnya adalah permintaan dari KBRI Singapura untuk memimpin kelas Zumba® sebagaimana dirinya kini menetap di negara tersebut. Kelas ini dirancang bagi pegawai KBRI untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh di keadaan sulit ini.
Meskipun kelas olahraga yang diselenggarakan oleh para instruktur telah diizinkan untuk dilakukan di fasilitas olahraga publik dan swasta, semua peserta di kelasnya, termasuk Denada sendiri, menerapkan protokol kesehatan yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan di Singapura, seperti berlatih di ruang terbuka, melakukan social distancing, dan dihadiri maksimal lima orang di setiap kelasnya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Alasan Memilih Zumba
Perwakilan KBRI juga mengemukakan bahwa mereka memilih Zumba® Fitness sebagai olahraga mereka karena gerakannya dapat dilakukan oleh semua orang, tidak ada yang sulit. Hal terpenting adalah kegembiraan yang terdapat pada Zumba® Fitness bisa dianggap sebagai olahraga yang meningkatkan serotonin.
“Senang sekali bisa memimpin kelas di KBRI Singapura karena dengan demikian, kredibilitas saya sebagai instruktur pun diakui oleh mereka. Kami mengadakan kelas di area luar KBRI karena saat pandemi seperti ini lebih aman untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Berada di ruang terbuka juga memiliki manfaat lain yaitu memberikan dorongan emosional dan dapat membantu Anda merasa lebih rileks, mengurangi stres, marah, maupun depresi,” jelas Denada.
Lebih lanjut lagi, Denada meyakinkan bahwa baik para pegawai KBRI maupun dirinya akan melepas masker hanya pada saat berolahraga. Tepat sebelum dan sesudahnya, mereka akan segera memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sebagai instruktur, Denada bertanggung jawab untuk memastikan bahwa langkah-langkah protokol yang aman telah diterapkan dan dipatuhi, meliputi pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan gejala, penjagaan jarak aman, dan lain lain.
“Kami menyadari pentingnya masker dan mewajibkan peserta untuk memakainya saat memasuki kelas, meskipun masker dilepas saat berolahraga karena berolahraga seraya mengenakan masker akan memengaruhi pernapasan secara garis besar. Semua yang kami lakukan sudah mengikuti peraturan lokal untuk memastikan keselamatan semua orang yang terlibat,” kata Denada.