Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua punya cara tersendiri untuk mendidik buah hatinya. Seperti yang dilakukan Andien pada anak pertamanya, Anaku Askara Biru atau kerap disapa Kawa.
Saat mengisi program '17an Merdeka' dalam sesi Bincang Pahlawan: #MerdekakanSenyumIndonesia, Senin (17/8/2020), Andien mengaku sering kali mengajak anaknya pergi ke pemukiman pemulung.
"Biasanya secara rutin aku hampir setiap tahun kalau lagi ada kunjungan pribadi ke daerah pemukiman pemulung, dan itu biasanya berbagai macam daerah, jadi totalnya ada tiga kali ngajak anakku ke daerah pemulung," kata Andien.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Alasan Andien Bawa Anak ke Pemukiman Pemulung
Ada beberapa alasan yang membuat penyanyi kelahiran 25 Agustus 1985 itu mau membawa putra pertamanya ke pemukiman pemulung. Salah satunya, karena ia ingin memberitahu pada Kawa bahwa ada kehidupan lain yang tidak diketahui bocah 3 tahun itu.
"Alasannya biar dia juga bisa lihat, bahwa ada kehidupan lain yang di dunia ini yang tidak seperti yang dia lihat seperti keseharian dia. Ada fakta lain yang mungkin akan sangat berbeda dengan apa yang dia tangkap dengan mata dan kepalanya di keseharian," katanya.
"Aku bisa bilang sih, sangat berbeda dengan kehidupan kita. Mereka tinggal di atas sampah, tangga yang dipijak itu ya sampah. Jadi kalau melihat anak di sana mereka bermain di kelilingi sampah, kemudian mereka memang sudah terbiasa. Akhirnya ini menjadi turun menurun dari generasi ke generasi. Akhirnya anaknya jadi pemulung," tambahnya.
Para Pemulung Masih Mau Belajar
Meski begitu, Andien melihat anak-anak di sana masih semangat mau belajar. Sayangnya mereka belum bisa mendapatkan semua fasilitas itu. Akhirnya, jika ia pergi ke sana, selalu membawa guru agar mereka bisa mendapatkan ilmu baru.
"Tapi mereka mau belajar jadi setiap ada kunjungan ke pemulung pasti bawa guru dan hiburan yang edukatif, jadi para pemulung ini ingin anak mereka bisa merdeka, tidak harus dirinya ini seperti orang tuanya, bebas menentukan pilihannya masing-masing," ujar pelantu Indahnya Dunia itu.
"Tentunya, mereka butuh ilmu dan prasarana untuk menggapai impian mereka. Nah itu kejadiannya kurang lebih seperti itu," jelas Andien.
Advertisement