Tompi Wujudkan Visual Musik Amanda Fedora dalam Stormbreaker

Fimela.com, Jakarta Lagu dan video musik punya keterkaitan erat untuk menguatkan pesan yang ingin disampaikan. Hal itu disadari benar oleh penyanyi muda, Amanda Fedora yang baru saja menghadirkan single terbaru, Stormbreaker.

Ia bekerja sama dengan Tompi yang menjadi sutradara di video klip yang dirilis 11 Agustus 2020 tersebut. Amanda sebagai pencipta lagu dan penyanyi lagu ini punya visi yang ingin ia tuangkan, dengan arahan Tompi sebagai konseptor.

Hasilnya, sebuah sajian audio visual yang mereka hasilkan bisa menarik indera pendengaran dan penglihatan sekaligus. Beberapa shot terlihat artsy, menunjukkan kelihaian Tompi dalam membidik adegan.

Filosofi Stormbreaker

Amanda Fedora menjuluki genre lagunya sebagai pop-art, yang bisa dilihat dalam video klipnya. Ia mengisahkan lagu ini sebagai penyemangat bagi pendengar yang mungkin sedang mengalami tantangan dalam hidupnya.

"Lagu ini sendiri bercerita tentang rasa sakit akan sebuah kehilangan baik sahabat, keluarga, maupun sesuatu yang berharga dalam kehidupan seseorang. Ibarat sebuah badai yang menerpa dalam kehidupan dan membuatmu terpuruk membutuhkan pertolongan serta jalan keluar untuk melewati semua itu. Kamu akan tahu bahwa hari-harimu tidak akan lagi sama, namun kamu harus tetap kuat untuk menghadapinya dan move on dengan kehidupanmu," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima Fimela.com (11/8).

Asah Produktivitas

Lagu Amanda ini juga bisa menjadi penyemangat di masa pandemi yang sampai kini kita tak tahu kapan akan berakhir. Namun yang jelas ia kini berusaha mengasah produktivitas dalam membuat karya musik, dengan menyiapkan beberapa lagu di masa mendatang.

Sebagai seniman Amanda punya rekam jejak yang cukup impresif. Penyanyi 18 tahun ini pernah ikut serta sebagai pemain YangQin dalam Chinese Orkestra bersama murid kelas menengah dalam lomba berajang internasional di Haikou China. Mereka berhasil mendapatkan Gold Award sebagai perwakilan sekolah dan Indonesia. Selain menguasai piano dan harpa, juga terus belajar membuat karya musik sebagai sarana berekspresi.