Fimela.com, Jakarta Kanye West menggelar sebuah kampanye tertutup di Charleston, Carolina Selatan baru-baru ini. Dalam pidatonya, Kanye pun menyinggung soal rencana aborsinya saat Kim Kardashian hamil anak pertama mereka, North West.
"Saya hampir saja membunuh putri saya, bahkan ketika istri saya akan menceraikan saya setelah pidato ini. Dia akan membawa North ke dunia, bahkan ketika saya tidak menginginkannya," ujar Kanye.
Terkait aborsi, Kanye West menyebut jika langkah menggugurkan kandungan itu harus tetap legal. Seiring dengan hal tersebut Kanye mengusulkan adanya ketersediaan anggaran sebesar satu juta dolar untuk mendukung para ibu yang berjuang mengurus anak.
Advertisement
Advertisement
Amarah Kim Kardashian
Usai menyampaikan pidato tersebut, Kim Kardashian dilaporkan merasa kesal dengan apa yang dikatakan Kanye. Melansir laman ET, Selasa, (21/7), Kim dan keluarganya pun khawatir dengan kondisi Kanye.
"Kim, keluarga, dan teman-teman Kanye khawatir padanya. Kanye tidak dalam kondisi baik dan tidak mau mendengarkan siapapun yang ingin membantunya," ujar seorang sumber.
Selain itu, Kim Kardashian juga marah dengan pengakuan Kanye yang akan mengaborsi putrinya, North, di mana ibu empat anak itu takut anaknya akan sedih saat mengetahui kenyataan tersebut.
"Kim marah pada Kanye karena ucapannya kemarin, terutama tentang kemungkinan aborsi dan tak melahirkan North. Kim tahu itu akan menyakiti hati North ketika melihatnya saat dewasa nanti," ujar sumber tadi.
Harriet Tubman
Di kesempatan yang sama, Kanye West pun menyinggung sosok Harriet Tubman yang berjuang menghapus perbudakan diabad ke-19.
"Harriet Tubman tak pernah benar-benar membebaskan para budak, dia hanya meminta para budak-budak itu pergi bekerja untuk orang kulit putih," katanya.
Tubman sendiri adalah salah satu budak yang berhasil kabur dari perkebunan Maryland pada tahun 1849. Setelah itu menyiapkan sebuah rumah yang disebut "kereta bawah tanah", di mana tempat tersebut akan dijadikan sebagai lokasi tinggal para budak yang akan diselamatkannya.
Ya, Tubman kemudian kembali ke Selatan, mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan para budak lain.
Advertisement