Fimela.com, Jakarta Pandemi virus Corona atau Covid-19 tak membuat mantan vokalis Cokelat, Kikan Namara berhenti berkarya. Justru dirinya dan Indonesiakaya.com serta Boow Live akan mempersembahkan #MusikalDiRumahAja yang menampilkan cerita rakyat Indonesia dengan format online, dapat disaksikan melalui akun YouTube IndonesiaKaya setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB.
Terdapat enam cerita rakyat yang akan ditampilkan, namun Kikan hanya ikut satu saja, yaitu cerita Sangkuriang. Dalam drama musikal itu, ia berperan sebagai Dayang Sumbi, seorang perempuan cantik meski umurnya sudah sangat tua.
"Aku berperan sebagai Dayang Sumbi karakternya sangat kompleks karena dia ini terlahir sebagai orang tua yang tak bisa tua, selalu cantik seumur hidupnya. Kala itu raja-raja pada perang demi mendapatkannya dan akhirnya Dayang Sumbi melarikan diri ke hutan," kata Kikan saat konferensi pers secara virtual, Kamis (16/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Ragu Mau Gabung
Mengingat latar belakangnya sebagai penyanyi dan sudah lama tidak ikut teater, kemudian timbul rasa ragu untuk bergabung. Tetapi karena ingin mengasah akting dan mengisi waktu luang selama pandemi, akhirnya ia menerima tawaran tersebut.
"Emosinya naik turun naik turun pas ditawarin mau ikut apa nggak, orang mengenal aku sebagai penyanyi ya. Walupun pernah ikut drama musikal, tapi terakhir aku ikutan sudah lama banget. Aku pribadi ngerasa buat balik lagi mental berakting. Awalnya nggak yakin masih bisa apa nggak apalagi tahu di era pandemi ini kan semua serba online pasti sangat beda," ceritanya.
Mulai Mendalami
Meskipun semua secara daring, namun Kikan tetap semangat mengikuti workshop sebelum memulai syuting. Sampai pada akhirnya, Kikan yakin dapat memainkan karakter Dayang Sumbi dengan baik.Â
"Dengan sering melakukan proses workshop online, akhirnya aku bisa mendalami. Meskipun susah banget deh dapat emosinya," imbuhnya.
Lebih lanjut ia juga menuturkan bahwa ada beberapa part yang membuatnya hampir menyerah, yaitu ia dituntut bisa nyinden (menyanyikan lagu dengan diiringi gamelan dan berbahasa Sunda).Â
"Ada part yang aku tuh susah mendalaminya karena harus nyinden. Jadi kan ini setting cerita Tanah Pasundan, aku biasanya teriak, ini harus nyinden, suatu challeng-ing buat aku," tutur perempuan 43 tahun itu.
"Semoga bisa menghibur yang menyaksikan dan bisa kontribusi untuk donasi. Ini pengalaman luar biasa, banyak hal baru di era beda ini. Senang ikut andil bagian ini," jelasnya.
Advertisement