Pelaku Pembakaran Mobil Sempat Mengaku Sebagai Suami Via Vallen

6 Potret Via Vallen Liburan ke Jepang, Cantik Pakai Kimono Hingga Main Ski — Via Vallen. (Sumber: Instagram/@viavallen)

Fimela.com, Jakarta Pelaku pembakaran mobil Via Vallen, Pije hingga saat ini masih dalam pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelum melakukan perbuatan yang merugikan Via, Pije sempat mengaku sebagai suami pelantun Sayang itu.

"Apa ya omongannya aneh (Pije), jadi saya tanya-tanya ke tetangga juga, orang ini ternyata sering sliweran (mondar-mandir) di sini. Dia sering bilang ‘Via itu istri saya’ gitu," kata Via saat dihubungi awak media, Minggu (5/7/2020).

Via Vallen menegaskan dirinya tak pernah mengenal Pije. Bahkan ia sempat kaget saat melihat ada orang yang ingin menemuinya dalam kondisi mabuk berat sebelum membakar mobil Alphard miliknya.

Pura-pura Gila

Via Vallen. (Foto: Instagram @viavallen)

Pada kesempatan itu, Via Vallen meyakini pelaku berpura-pura gila saat diperiksa pihak berwajib terkait alasan pembakaran mobil. Via juga percaya polisi dapat membongkar kebohongan pria asal Medan, Sumatera Utara itu.

"Kayaknya nggak (sakit jiwa), soalnya di sebelah rumah udah ada olah TKP dan dia udah pakai baju oren. Jadi ya pasti pinter lah polisinya kalau dia ngaku gila," ujar perempuan 28 tahun itu.

"Kan udah banyak saksi, terus ada botol bekas bensin di sekitaran mobil. Dan kalau memang dia orang gila kok bakarnya milih, soalnya di situ tuh posisinya ada empat mobil berjejer di samping rumah, dia milihnya bakar yang Alphard," tambah Via Vallen.

Pije Ditahan Polisi

[Fimela] Via Vallen — Via Vallen (Instagram/viavallen)

Mobil Alphard milik Via dibakar Pije pada 30 Juni lalu. Mobil itu diparkir di samping rumahnya di kawasan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Adik Via, Mella Rossa, mengatakan mobil diparkir di luar rumah karena garasi belakang dipakai syuting oleh Via.

Setelah kejadian tersebut, Pije sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polresta Sidoarjo. Dia dijerat pasal 187 ayat 1 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.