Fimela.com, Jakarta Jae DAY6 sempat menjadi trending topic di Twitter setelah mengungkap keluh kesahnya kepada fans. Gitaris kelahiran Buenos Aires, Argentina itu merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari agensinya, JYP Entertainment.
Dari beberapa konten yang ia buat sendiri maupun kolaborasi dengan kanal lain tak dipromosikan agensi. Sementara menurut Jae member lain mendapat privilege tersebut, bahkan diberi anggaran khusus.
Jae dan JYP Entertainment akhirnya sama-sama sepakat bahwa telah terjadi kesalahpahaman. Keduanya menyatakan sudah berdiskusi, dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Pada 1 Juli 2020 kemarin, JYP memberi penjelasan lebih lanjut.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Di Balik Sikap JYP
Lewat unggahan terbaru, JYP menuliskan alasan mereka yang terkesan mendiskriminasi Jae. Penyebab utamanya adalah karena kriteria konten yang dirasa kurang sesuai dengan standar tertentu yang sudah ditetapkan.
"Karena akun media sosial resmi artis adalah jendela komunikasi dengan penggemar, divisi yang bertanggung jawab berusaha menjalankan tugasnya dengan ekstra hati-hati. Promosi konten artis di media sosial seperti yang disebutkan Jae harus dilakukan sesuai peraturan dan prosedur internal yang ditetapkan. Meski begitu kami juga mencoba fleksibel dengan peraturan itu, dan setelah menimbang-nimbang kriteria konten yang dibuat, kami tidak bisa melakukannya (mempromosikan konten Jae) sehingga menimbulkan kecurigaan adanya perlakuan diskriminatif antar member," tulis JYP Entertainment dilansir dari Allkpop (2/6).,
Minta Maaf
JYP pun meminta maaf karena harusnya permasalahan ini bisa diselesaikan secara internal antara agensi dengan sang artis. Banyak fans merasa khawatir dan mengecam JYP yang terkesan menghalangi Jae untuk membuat konten pribadi.
"Kami telah menyelesaikan masalah ini melalui diskusi dengan artis. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kami tidak ada niatan untuk membeda-bedakan perlakuan terhadap member soal konten. Bagaimanapun, ini adalah kesalahan perusahaan karena membuat artis memiliki persepsi yang salah tentang ini," tulisnya.
Advertisement