Fimela.com, Jakarta Artis Rachel Amanda mengaku sudah mengalami quarter life crisis sejak usia 18 tahun, berbeda dengan kebanyakan orang yang mengalami diusia 20-an. Meski begitu, hal itu dinilai wajar karena ia sudah bekerja sejak kecil.
Dilansir dari lifehack.org, quarter life crisis atau krisis perempat baya, adalah masa transisi dari awal 20an hingga akhir 20an, dari masa kanak-kanak menuju dewasa, dan proses adaptasi dengan perubahan-perubahan yang menyertainya. Kita yang berusia 20an hingga awal 30an bisa mengalami krisis ini.
BACA JUGA
"Mungkin sebelumnya, aku tuh nggak sadar dan nggak menyadari aku lagi mengalami krisis, atau lebih ke nggak tahu ya. Tapi aku banyak merasakan kecemasan dan banyak pertimbangan," ujarnya saat Instagram live, Rabu (24/6/2020).
"Terus karena namanya qurter life ciris dan terkenal di usia 20 tahunan, aku kok merasa itu lebih awal. Mungkin karena aku kerja dari kecil yah, jadi aku merasa benar-benar crisis di usia 18 tahun," jelas Rachel Amanda.
Advertisement
Banyak yang Dipikirkan
Lebih lanjut Rachel Amanda mengaku saat itu ia benar-benar mengalami cukup banyak masalah dalam hidupnya, seperti mulai bosan dengan pekerjaan yang sudah dijalaninya sejak kecil.
"Waktu itu emang aku cukup banyak yang dipikirkan, terutama dalam karir aku dilema aku mau ke mana. Aku kan cukup lama di sinetron tv, aku mikir nyaman sih di tv tapi kalau di sini aja kayak stuck, dan gak akan berkembang," tuturnya
"Aku mulai mikir untuk pindah ke film, tapi saat itu gak segampang itu pindah dari tv ke film," tambah pemain film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini".
Salah Masuk Jurusan
Tak hanya masalah pekerjaan saja, saat itu Rachel juga merasa salah memilih jurusan kuliah yang akhirnya membuatnya semakin pusing menjalani hidup.
"Aku sempat masuk jurusan kuliah yang beda sama sekarang. Sempat ingin jadi dokter, nggak keterima, akhirnya masuk kesehatan masyarakat. Terus ada masanya 6 bulan aku kuliah nangis terus, aku merasa kalau aku tuh nggak cocok di sini karena aku tuh bosenan dan nggak bisa dengan pola belajar kayak gitu,"
"Akhirnya ngerasa sbmptn lagi, terus urusin karir juga rasanya tuh mau pecah (kepala). Jadi ada pertimbangan nggak apalah lulusnya telat, nggak bareng teman. Kalau dalam karir dalam tanda kutip yaamemperjuangkan keinginan sendiri padahal orang-orang lihatnya aku nyaman tapi sebenernya aku berjuang banget di jalan ini," jelasnya
Meski sudah berusia 25 tahun, Rachel Amanda mengaku masih mengalami galau dalam hidupnya. Ia pun bingung kapan semua masalahnya segera berakhir.
"Galau sih masih ya, dan itu aku ngerasa ini kapan berakhirnya kok ada terus. Tapi tetap menurutku puncaknya di usia 18 itu," jelas Rachel Amanda.
Advertisement