Fimela.com, Jakarta Keluarga Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan selama ini memang jauh dari kabar tak sedap. Justru romantisme yang senantiasa tampak dalam rumah tangga mereka. Padahal, usia pernikahan keduanya sudah 19 tahun.
"19 tahun bersama lelaki akhir jaman ini, menjadi lihai untuk menyalakan cahaya dalam kegelapan. Hidup cinta kami dibentuk oleh pikiran, karena pernikahan adalah apa yang dipikirkan," kata Shahnaz di laman Instagramnya, shahnaz.haque, baru-baru ini.
Setiap pernikahan akan selalu ada masalah atau kesulitan yang dihadapi. Namun, seseorang bisa memilih jalan mana yang akan dipilihnya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya tersebut.
Advertisement
"Di tengah kesulitan pasti terdapat kesempatan. Kami memutuskan untuk tetap menghadapi kesulitan dengan cinta. Harus siap meninggalkan atau ditinggalkan. Manusia tidak akan mengalami kematian mutlak, melainkan hanya akan kehilangan kondisi tertentu dan beralih ke kondisi lain," lanjutnya.
BACA JUGA
Advertisement
Bicara Fitrah Manusia
Shahnaz menambahkan bahwa fitrah manusia adalah untuk saling mencintai antara laki-laki dan perempuan, menikah, memiliki anak, dan membangun keluarga. Dari fitrah ini, sepasang manusia menjadi perantara Al-Fathir, Sang Pencipta, dalam menciptakan manusia.
"Hal terbaik untuk dipegang dalam hidup adalah mencintai karena Allah dan tidak melebihi cinta untukNya. Dan jangan terlalu mencintai, karena hidup manusia tidak ada yang abadi. Cukup seujung kuku! Tidak perlu segunung cintanya karena bisa hilang," imbuhnya.
Kenapa cinta bisaterhubung dengan kuku? Ternyata Shahnaz Haque memiliki filosofi tersendiri. "Tapi kuku? Setiap dipotong, tumbuh kembali," paparnya.
Pernikahan adalah Komunikasi Spiritual
Nilai-nilai positif mutlak ada dalam sebuah pernikahan. Demikian juga dalam rumah tangga Shahnaz dan Gilang. Karena menurutnya kebaikan dalam kata-kata akn menciptakan kepercayaan diri dari pernikahan.
"Mari selalu bertemu satu sama lain dengan senyum, karena senyum adalah awal dari kenangan cinta. Simpan cinta di hati. Perjalanan cinta sejati tidak pernah mulus," ucapnya.
"Pernikahan adalah komunikasi spiritual, karena kita adalah makhluk spiritual yang sedang belajar menjadi manusia. Baik lelaki maupun perempuan mempunyai tugas kemanusiaan dan hak yang sama," tandasnya.
Advertisement