Fimela.com, Jakarta Selama wabah virus Corona terjadi, banyak sekali informasi simpang siur yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah informasi mengenai berjemur di bawah sinar matahari bisa mematikan virus Corona. Informasi ini menjadi perhatian dr. Reisa Broto Asmoro.
Menurut Reisa, banyak sekali perdebatan mengenai berjemur belakangan ini. Hampir setiap dokter dan peneliti memiliki dasar teori yang berbeda-beda. Ia juga menyebut adanya rekomendasi berjemur antara jam 10-13 siang.
"Alasannya UV-B yang diperlukan untuk diolah menjadi vitamin D paling banyak terdapat di antara jam-jam tersebut," tutur Reisa mengawali tulisannya di laman Instagramnya, reisabrotoasmoro, baru-baru ini.
Advertisement
Namun, Reisa juga menyebutkan ada pendapat lain yang mengatakan bahwa sebaiknya menghindari jam tersebut. "Jadi usahakan pagi hari saat belum terlalu panas, yakni jam 8-10 pagi," lanjutnya.
BACA JUGA
Advertisement
Ikut yang Mana?
Adanya perbedaan pendapat tersebut kemudian ditengahi oleh Reisa Broto Asmoro. Menurutnya, kembali lagi kepada kebutuhan dari seseorang yang melakukan. Reisa juga meyakinkan kalau virus Corona tak bisa diusir dengan berjemur.
"Siapa di sini yang mau berjemur untuk mengusir virus Corona? Jawabannya tidak bisa ya. Tujuan berjemur salah satunya adalah agar sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh tubuh menjadi vitamin D," lanjutnya.
Berjemur juga tak selamanya menjadi jaminan bahwa seseorang bisa terbebas dari ancaman virus Corona "Apa lalu menjamin seseorang terbebas dari virus tersebut? Tidak," tegasnya.
Beberapa Faktor Perlu Diperhatikan
Reisa Broto Asmoro kemudian memberikan beberapa faktor yang mempengaruhi kecukupan vitamin D yaitu lokasi (garis lintang dan ketinggian), waktu (jam), musim atau cuaca, dan juga polusi udara.
"Punya aplikasi weather/cuaca di ponselmu? Coba intip UV index saat hendak berjemur dan sesuaikan dengan tabel berikut," ucap Reisa.
Â
Diakui oleh Reisa, vitamin D merupakan vitamin yang sangat penting karena berguna untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor, membantu pertumbuhan tulang dan gigi, menjaga kesehatan otot, mencegah depresi, memelihara kesehatan jantung, dan membuat sistem imun bekerja baik.
Advertisement
Tips dari Dokter
Menurut dokter cantik ini, sebaiknya ketika ingin berada di bawah sinar matahari, misalnya sambil berolahraga, maka bisa dilakukan di pagi hari supaya tidak over heat atau kepanasan. Penggunaan sunblock dan pakaian anti UV juga dianjurkan.
"Begitu pula unutuk yang di atas usia 40 tahun, kemampuan kulit mengolah vitamin D berkurang. Maka sebaiknya jangan berjemur di bawah sinar matahari langsung tanpa proteksi," ucapnya.
Namun, kalau hanya ingin mencari vitamin D dengan berjemur saja, bisa dilakukan setelah jam 10 pagi namun tidak boleh terlalu lama, kisaran 15-30 menit saja. Juga harus disesuaikan dengan lokasi dan kadar UV di tempat tersebut.
Ditambahkan olehnya, kebiasaan ini bisa dilakukan rutin 3 kali dalam seminggu dengan mencukupkan hidrasi bagi tubuh. Dan berjemurlah saat ada sinar matahari senyamannya dengan mempertimbangkan lokasi serta kondisi kesehatan tubuh.