Fimela.com, Jakarta Maia Estianty bersama rekan selebritinya yaitu Cathy Sharon, Gading Marten, Aming dan lainnya menggalang donasi untuk alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang merawat pasien virus corona di 35 rumah sakit di Indonesia.
Bantuan yang diberikan Maia Estianty bersama teman-temannya berupa 20 ribu alat kesehatan sudah didistribusikan ke beberapa rumah sakit, tang mana hal ini diketahui dari foto yang diunggah Maia di akun media sosial miliknya.
"Kita sih total ada sekitar ada 35 RS ya. Sebagian besar di Jakarta, di Bandung ada yang udah mulai terima," ujar Maia Estianty saat dihubungi awak media, Kamis (27/3/2020).
Advertisement
Ibu tiga anak itu mengaku ikut menyeleksi rumah sakit mana saja yang berhak menerima bantuan. Cara itu dilakukannya demi mengantisipasi bantuan diperjualbelikan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA
"Dan aku screening-nya benar-benar luar biasa. Kalau nggak kenal-kenal banget, kami nggak berani bantu, kenapa? Karena kami nggak mau barang-barang yang kami kirimkan itu dijual lagi. Karena oknum kurang ajar, kan, juga banyak nih jadi aku screening banget," tutur Maia.
"Jadi dokter-dokternya kami screening banget. Bener nggak kartu rumah sakitnya dan sebagainya jadi dicek benar-benar, bahkan ekspedisinya pun mereka yang datengin rumah sakit. Nggak semua ekspedisi mau ya ngedrop ke rumah sakit. Mereka yang drop ke rumah sakit dan foto supaya ada bukti ke publik," ujar Maia Estianty.
Advertisement
Sempat Kesulitan Dapatkan Masker
Diakui Maia, dirinya serta tim sempat kesulitan untuk mendapatkan APD, apalagi masker N95 yang kini memang mulai langka. Sebab masker itu hanya bisa dibeli untuk tenaga medis yang berizin.
"Betul. Emang. Masker N95 terutama ya itu susah banget apalagi sekarang orang awam seperti saya nggak bisa beli. Jadi kalau misal itu aku suruh orang RS langsung kontekan ama pabriknya dan kasih surat dari rumah sakit," jelasnya.
Tak Mau Sebut Jumlah Bantuan
Ditanya mengenai berapa jumlah uang yang ia keluarkan dari dompet pribadinya untuk membantu tim medis, perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 itu enggan membahasnya.
"Yang pribadi aku nggak aku sebutin di media sosial karena kalau ini kan aku harus pertanggungjawabkan ke publik bahwa mereka menyumbang harus ada reportnya. Itu yang aku upload di media sosial. Barang-barang ini, kalau yang aku pribadi ngapain, nggak perlu lah kan," tegasnya.
Advertisement