Fimela.com, Jakarta Para musisi dan masyarakat Indonesia hari ini, 9 Maret 2020 bersama menyambut Hari Musik Nasional. Tak hanya soal selebrasi, adanya refleksi dan evaluasi tentang perkembangan musisi Tanah Air juga jadi poin penting.
Tepat tujuh tahun lalu, 9 Maret untuk pertama kali diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Penetapan ini terjadi di masa pemerintahan Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yuhdoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 10 tahun 2013.
Hari Musik Nasional diharapkan menjadi momentum masyarakat untuk mengapresiasi dan mendukung industri musik Indonesia. Apalagi dengan kualitas musik yang bisa bersaing di kancah internasional, karya anak bangsa layak dibanggakan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Sejarah 9 Maret
Tanggal 9 Maret sendiri dipilih sebagai Hari Musik Nasional bukan tanpa alasan. Hari ini merupakan tanggal lahir seorang komposer yang karyanya menyentuh seluruh rakyat Indonesia, Wage Rudolf Soepratman.
Menurut berbagai sumber, WR Soepratman lahir di Jatinegara pada 9 Maret 1903. Sang Pahlawan Nasional ini melahirkan karya legendaris, lagu Indonesia Raya yang menjadi Lagu Kebangsaan Indonesia.
Saat menulis Indonesia Raya, WR Soepratman masih berusia 21 tahun. Meski telah menciptakan lagu yang hebat itu, nyatanya ia tak turut menikmati momen kemerdekaan Indonesia. WR Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938.
Perdebatan
Sejumlah sumber dan buku sejarah mencatat WR Soepratman lahir pada 9 Maret 1903 di Meester Cornelis yang sekarang dikenal sebagai Jatinegara, Jakarta Timur. Hal itu diperoleh dari keterangan kakak Wage bernama Roekijem.
Sementara itu ada juga pihak yang menyebut WR Soepratman lahir di Purworejo, Jawa Timur. Tahun 2007, Pengadilan Negeri Purworejo mengungkap jika tanggal lahir Wage yang benar adalah 19 Maret 1903, yang sampai kini masih menyisakan pertanyaan.
Terlepas dari itu, apresiasi terhadap WR Soepratman dan para musisi Indonesia dari generasi ke generasi harus selalu kita berikan, terutama di Hari Musik Nasional ini.
Advertisement