Fimela.com, Jakarta Nama Aurelie Moeremans, dengan talenta yang ia miliki memang cukup mumpuni untuk bersaing di industri hiburan tanah air. Kepiawaiannya dalam berakting, ditambah suara merdunya saat bernyanyi, memberikan indikasi yang kuat jika kariernya akan semakin terang di masa depan. Namun, dibalik itu semua, ada kisah kelam yang cukup memilukan yang terjadi di masa lalunya.
Saat masih remaja, Aurelie Moeremans bisa dibilang tak bisa menikmati masa muda dengan leluasa. Alasannya pun terbilang cukup sepele, yaitu cinta buta yang berujung pada toxic relationship saat dirinya masih berusia 15 tahun.
Memang, beberapa tahun lalu nama Aurelie Moeremans sempat menjadi pusat pemberitaan lantaran hubungannya asmaranya. Mulai dari pelecehan secara fisik, sampai tekanan yang mengguncang mental sempat ia rasakan di usianya yang masih sangat belia.
Kepada Fimela.com, aktris berdarah Indonesia-Belgia itu pun menceritakan awal mula ia bisa terjerumus dalam hubungan yang tidak sehat tersebut. Menurutnya, pengalaman yang masih minim kala itu menjadi penyebab Aurelie terjerat cinta buta dengan pria yang usianya jauh lebih dewasa darinya.
BACA JUGA
"Aku kenal dia masih kecil banget, masih 15 tahun. Jadi sebelumnya pernah pacaran, tapi masih cinta-cinta monyet aja, nggak pernah pacaran yang serius. Jadi pertama kali pacaran serius sama dia dan aku gatau yang baik yang mana, yang jahat yang mana, aku nggak tau pacaran yang bener tuh gimana. Dan dia tuh toxic-nya pelan-pelan, awalnya cemburu kayak nggak boleh chatting sama cowok, nggak boleh ngobrol sama cowok, nggak boleh temenan sama cewek, akhirnya disuruh jauhin orangtua karena alasan ini, itu. Jadi akhirnya makin parah," ungkap Aurelie Moeremans dalam sebuah sesi wawancara khusus dengan Fimela.com.
Kala itu, berdasarkan penuturannya, banyak hal yang ia alami selama menjalin hubungan tidak sehat dengan sang mantan yang dipacarinya selama empat tahun. Bahkan, dalam satu hari, ia sempat mengalami berbagai kekerasan yang tak hanya menimpa fisiknya, tapi juga mental dan finansial.
"Wah, banyak sih. Dari mental, finansial, sama fisik akhirnya. Aku ada pengalaman, ini ada tiga-tiganya abuse yang masuk (dalam satu kejadian). Jadi aku lagi makan malam sama pacar aku saat itu sama teman-temannya dia, jadi aku berhadapan gitu, di belakangnya ada mas-mas tatoan, aku lihatin dan pacar aku kayak curiga gitu kan. Aku lihatin gara-gara dia tampangnya sangar tapi tatonya Donald Duck, itu kan lucu. Pacar aku lihatin aku terus, 'ayo ke mobil'," katanya menggambarkan apa yang ia alami.
"Dan di situ (mobil) aku ngalamin kekerasan kayak dijambak, aku dijedotin ke kaca, karena dia bilang aku genit. Aku jelasin, akhirnya dia minta maaf, dia nyesel. Aku di situ merasa, 'apa iya aku genit? Apa dia gitu emang gara-gara aku?', aku masih kayak maafin dia. Habis itu dia ancam aku, 'balik ke tempat makan jangan sampai kelihatan kita abis berantem'. Akhirnya balik lagi dan semuanya baik-baik aja. Mantan pacar aku traktir semia temen-temen dia, ada belasan waktu itu dan pakai kartu ATM aku. Itu sering dia lakukan" jelasnya sambil tersenyum tak menyangka dirinya pernah mengalami hal tersebut.
"Jadi di situ ada mental abuse, ada physical abuse, ada financial abuse," tambah Aurelie Moremans kemudian.
Advertisement
Banyak Hal Buruk
Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Aurelie Alida Marie Moeremans itu juga menjelaskan jika masih banyak hal buruk yang ia alami selama sekitar empat tahun menjalin asmara. Tak hanya kekerasan yang melukai fisik dan mental, Aurelie pun mengaku terpaksa harus memendam mimpi besarnya ikut kontes kecantikan lantaran cinta buta saat remaja.
"Jadi dulu aku sempat kepikiran mau ikutan Puteri Indonesia, itu mimpi mama juga. Terus pacar aku saat itu nggak mau, aku bilang, 'yaudah aku nggak ikutan'. Tapi dia kayak, 'kamu mau tato nggak?', jadi kalau udah tato kan nggak bisa ikutan, akhirnya aku tato gara-gara itu, untuk bikin pacar aku percaya aku nggak akan ikutan (kontes kecantikan). Aku memang suka tato juga, cuma maksudnya alasan utamanya itu, kan kayak bodoh banget. Itu semua untuk menjaga perasaan dan mentalnya pacar aku gitu, hahaha," tuturnya.
Hal lain yang tak kalah mencengangkan, toxic relationship yang sempat dialami Aurelie Moeremans sempat memaksanya untuk menjauhi orangtuanya.
"Aku dari kecil sampai ketemu dia tuh aku deket banget sama orangtua, tapi yaa gara-gara satu hal dan dia ngancam, jadi aku harus nurut, harus jaga jarak sama orangtua sendiri. Jadi menjauhi mama bukan kemauan aku juga," jelas Aurelie kemudian.
Namun balik lagi, rasa cintanya kala itu membuat segala hal buruk dari sang mantan membuatnya tak punya banyak pilihan, selain ikut terlibat dalam 'permainan' tersebut. Di samping itu, cinta buta yang dirasakan Aurelie saat itu, seolah membuatnya melihat semua hal buruk yang terjadi dalam hubungannya sebagai suatu yang lumrah. "Karena aku kurang banyak pengalaman jadi aku mikirnya kayak, 'mungkin dia akan berubah', 'mungkin salah aku', jadi banyak mungkinnya. Jadi aku selalu berusaha untuk mikir positif gitu. Dan salahnya aku itu aku nggak punya temen ngobrol, jadi aku pendam sendiri," paparnya.
Momentum
Empat tahun menjalin hubungan, selama itu pula Aurelie seolah terkurung dalam kisah cinta yang penuh penderitaan. Sampai pada akhirnya, satu momentum benar-benar membuatnya sadar untuk segera keluar dari situasi tersebut.
"Saat dia nyuruh aku untuk ngelawan orangtua sih. Harus jaga jarak sama orangtua sendiri itu lumayan bikin aku down sih," aku Aurelie Moeremans.
Meski sempat dipaksa untuk menjaga jarak dengan orangtua lantaran cinta butanya, Aurelie merasa beruntung karena sang bunda sama sekali tak menutup pintu maaf. Menurutnya, kesabaran sang bunda, Sri Sunarti yang terus berusaha mengembalikannya sosok dirinya yang periang, adalah bagian penting yang membuatnya bisa keluar dari toxic relationship.
"Aku tau mama tau si pacar aku itu seperti apa, tapi sejak aku dipukulin segala macam tuh aku nutupin banget dari mama, aku nggak mau mereka khawatir. Dia (mama) berusaha untuk ngelindungin aku dari itu, cuma dablegnya aku ya gitu. Tapi saat aku yakin aku bisa pisah atau bebas dari orang itu, akhirnya aku cerita semuanya. Mereka (keluarga) sakit hati dan ikutan sedih, tapi akhirnya mereka lebih melindungi aku lagi," ujarnya.
Bermodal pengalaman buruknya saat remaja, Aurelie Moeremans pun mengaku menyesal pernah menyembunyikan semua kejadian yang dialami pada orangtuanya. Sekadar berbagi pengalaman, baginya sangat penting memiliki teman cerita yang bisa dipercaya saat tengah dimabuk cinta, setidaknya untuk bisa memberikan 'pukulan' saat kita tak sadar sudah melakukan hal yang salah dalam berhubungan.
"Nah makanya untuk perempuan yang lagi ada di posisi itu, harus banget punya temen ngobrol yang dipercaya, itu penting banget untuk sharing biar otaknya kebuka, karena kalau udah cinta tuh susah banget," pungkas Aurelie Moeremans.
Pengalaman Aurelie Moeremans dengan toxic relationship yang dialaminya pun belum berakhir. Berjuang untuk melawan dan mendapatkan kemerdekaan dirinya dari toxic relationship membuat sosok Aurelie terpilih sebagai Lady Boss. Nantikan kisah Aurelie selanjutnya di Fimela LADY BOSS selanjutnya.
Advertisement