Fimela.com, Jakarta Nama Dian Sastrowardoyo sudah tidak asing dunia film Indonesia. Namun kali ini, ia mencoba peruntungan di dunia balik layar. Ia menjadi seorang produser d film terbarunya yang berjudul Guru-Guru Gokil. Walaupun begitu, ia mengaku ingin tetap bermain dalam film garapan Base Entertainment itu.
Perempuan berwajah cantik ini mengaku bahwa mempunyai nama besar di dunia perfilman tidak selalu menjadi kemudahan untuk mendapatkan investor. Tugas produser sendiri salah satunya adalah mempresentasikan film untuk ditawarkan kepada para investor.
Advertisement
BACA JUGA
"Kayaknya nggak bisa sepenuhnya mengandalkan nama besar sendiri, karena terus terang aneh jugalah, masa gue (bilang) ‘Ya, nama gue masa lu nggak kenal gue?' Hei, kan, nggak enak juga jualan kayak gitu," kata Dian di GoWork, Millenium Centennial Tower, Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa dengan menjadi produser film, dirinya jadi banyak pengalaman dan hal baru. Apalagi harus berhadapan dengan para produser lain dan investor.
"Siapa juga yang mau beli barangnya, ibaratnya gimana caranya pengetahuan kita tentang film ini harus matang. Product knowledge kita harus matang. Terus kita harus punya selling point, 'Kenapa sih filmnya? Uniknya apa?' Jadi harus menguasai banget," ucap Dian Sastrowardoyo.
Advertisement
Kenangan Dian Sastro di Hari Guru
Beberapa waktu lalu, Dian Sastro menceritakan kenangannya melalui hastag #CeritaGuru. Dian Sastro menceritakan jika saat itu ia mendapatkan guru yang berhasil membuatnya menjadi rangking 2. "Waktu SD, sempet dapetin guru wali kelas di kelas 4 yang berhasil bikin saya jadi ranking 2. Biasanya selalu ranking 10 besar, tapi tumben kali itu bener-bener bisa ranking 2, prestasi sepanjang sekolah," kicau Dian.
"Guru gue waktu kelas 4 itu namanya pak Teo. Orangnya jail, lucu, entertaining, tapi pinter, dan hebatnya: bisa bikin anak anaknya jadi jauh lebih pinter daripada sebelumnya," lanjutnya.
"Kenapa dia unik banget, ya karena dia bisa bikin anak anak muridnya jauh lebih rajin, jauh lebih fokus dan memperhatikan pelajaran. Selain karena penyampaiannya entertaining, dia melihat kami (murid2nya) sebagai anak2 yang jauh lebih cerdas daripada yang sebenarnya," tuturnya.
"Yang pasti, kalo diajak ngomong sama pak Teo, kita merasa kita adalah anak2 yang jauh lebih baik, jauh lebih menyenangkan, dan juga.. jauh lebih pinter dari pada yang kita pikir. He saw the good in us," kata Dian.
"Apapun kecerdasan dan kepinteran yang dimiliki oleh pak Teo, semua itu gak pernah dia gunain buat bikin dirinya kelihatan paling pinter sendiri, tapi justru buat bikin kita mau nyoba memahami hal hal yang sebelumnya belum kita mengerti," jelasnya.
"Buat Pak Teo, dimana pun anda berada sekarang, terimakasih ya Pak.. Bapak udah bikin saya seneng belajar.. dan bikin saya tau bahwa nggak ada pelajaran yang terlalu susah buat kita kalo kita mau pelajari dengan sabar," ujarnya.
"Semoga kebaikan dan kesabaran bapak mengajar selama ini dibalas oleh Yang Maha Kuasa berlipat-lipat gandanya sampai tujuh turunan. Amin," tutupnya.
Tak hanya itu saja, Dian Sastro juga mengajak para penggemarnya untuk menceritakan kenangan bersama guru melalui hastag #CeritaGuru dan #TerimakasihGuru.