Fimela.com, Jakarta Grup musik legendaris asal Surabaya, PADI Reborn akhirnya secara resmi merilis album terbaru mereka. Bertajuk Indera Keenam, Piyu cs menggandeng produser Denny Chasmala untuk bekerjasama dalam pengerjaannya. Di album ini, PADI Reborn memuat delapan lagu, di mana tujuh di antaranya adalah lagu-lagu yang pernah mereka garap di lima album sebelumnya.
Meski memuat sebagian besar lagu lama, namun PADI tetap menghadirkan konsep segar dalam album terbarunya ini. Di mana, seluruh lagu di album tersebut diaransemen dengan musik berirama akustik yang membuat lagu-lagu lama mereka terdengar lebih segar.
"12 tahun penantian berakhir di hari ini. Penantian ini terobati dengan lahirnya album keenam PADI Reborn dengan tajuk Indera Keenam. Ada delapan lagu, tujuh lagu lama, satu lagu baru. Tujuh lagu (lama) dengan aransemen baru. Ini buka album the best, tapi galeri nostalgia yang dibalut aransemen yang sangat fresh," ucap Iskandar sebagai perwakilan dari Sony Music selaku label yanhg menaungi PADI Reborn saat konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Materi Album
Tujuh lagu lama yang diaransemen lebih segar bernuansa akustik milik PADI Reborn antara lain Menerobos Gelap, Angkuh, Menanti Keajaiban, Ketakjuban, Disini Tanpamu, Terlanjur, dan Menanti Sebuah Jawaban. Sementara satu lagu lain yang merupakan karya teranyar sekaligus menjadi single andalan di album Indera Keenam berjudul Kau Malaikatku.
Di lagu Kau Malaikatku sendiri, PADI Reborn berkolaborasi dengan anak dari Tora Sudiro, Jenaka. Alasan mereka melibatkan Jenaka untuk lagu Kau Malaikatku tak lain merupakan rekomendasi Denny Chasmala sebagai produser.
"Awalnya Mas Piyu kasih usul, gimana kalau ke depannya bikin suara anak, benar-benar murni, polos. Akhirnya produser kita, Denny Chasmala, gimana kalau Jenaka, anaknya Tora. Pas rekaman, dia (Jenaka) juga mau dengerin. Nyambungnya cepat, take-nya cepat, suara kemurnian yang kita cari jadi seperti yang kita bayangkan. Adanya Jenaka jadi lebih berbeda dengan yang lain," kata Fadly menjelaskan.4
Strategi Marketing
Lebih lanjut, mengenai konsep akustik yang digarap untuk lagu-lagu lama yang tidak terlalu populer saat diaransemen penuh distorsi tak lain lantaran 'strategi marketing' yang dilakukan. Piyu menganggap, dengan aransemen yang terdengar simpel, ia berharap PADI Reborn bisa menggaet pendengar baru dari generasi milenial.
"Salah satu alasan kita merevisi lagu lagu lama karena perubahan teknologi juga. Akhirnya kita masuk di era sekarang di mana kita nggak bisa lagi jualan musik secara fisik, tidak ada CD. Sekarang orang melihat hanya platform digital. Kita melihat reaksi atau animo dari generasi milenial besar banget. Kita merasa kalau bawain lagu keras, cepat, mereka (milenial) harus beradaptasi, sehingga perlu sebuah jembatan untuk bisa menyasar mereka. Kita harus melebarkan market sale ke anak milenial. Kita me-revise supaya mereka mengerti," pungkas Piyu.
Advertisement