Fimela.com, Jakarta Album Lover terasa sangat berarti bagi Taylor Swift dan para penggemar. Bukan hanya karena jadi album pengobat rindu, karya ini juga menjadi album pertama yang hak miliknya dipegang oleh Taylor sendiri.
Jika ditotal, Lover merupakan album studio ketujuh sepanjang karier bermusiknya. Namun sayangnya enam album yang telah dirilis hak miliknya berada di tangan produser kenamaan, Scooter Braun.
Advertisement
BACA JUGA
Scott Borchetta, boss dari label Taylor Swift sebelumnya telah menjual aset perusahaan kepada Scooter tanpa sepengetahuan Taylor Swift dan sang ayah yang juga pemilik saham Big Machine Records. Alhasil keenam album mulai dari Taylor Swift hingga Reputation jatuh ke tangan pemilik baru.
Transaksi akuisisi senilai 300 juta dollar membuat situasi menjadi sulit bagi Taylor Swift. Akan tetapi ia tak tinggal diam. Sang penyanyi dan pencipta lagu andal ini punya rencana untuk merebut haknya kembali.
Advertisement
Strategi Taylor Swift
Setelah merilis beberapa single di album terbaru, Taylor Swift mulai bicara di ranah publik. Ia menyatakan dalam berbagai kesempatan jika ia akan memperjuangkan karya-karya miliknya.
"Benar, aku akan merekam ulang lagu dari album-albumku sebelumnya. November 2020 aku sudah bisa melakukannya, kita lihat saja nanti," ujarnya dalam Good Morning America Agustus lalu.
Dalam wawancara lain dengan CBS Sunday Morning (25/8), ia juga sangat yakin ketika ditanya soal kemungkinan merekam kembali lagu-lagu lawasnya. "Ya, bisa. Tntu saja aku akan melakukannya," katanya. Akankah rencananya berjalan mulus?