Fimela.com, Jakarta Grup musik Cokelat kembali menunjukkan konsistensi mereka dalam berkarya. Para penikmat musik mungkin sudah lama menanti karya terbaru dari grup yang dikenal dengan semangat bermusik dan nasionalismenya ini.
Setelah selama ini dikenal luas lewat lagu “Bendera” yang kini sudah menjadi anthem sejuta umat serta single “Garuda” yang dirilis pada 2017 lalu, kali ini band yang dihuni formasi Edwin (gitar), Ronny (bass), Jackline (vokal) dan Axel (drum) tersebut merilis single baru bertajuk “Anak Garuda”.
Sebenarnya, “Anak Garuda” ini bukan murni lagu baru, melainkan sebuah karya lagu ciptaan Julianto Eka Putra - pendiri Yayasan Selamat Pagi Indonesia (YSPI) yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur - yang lantas didaur ulang oleh Cokelat dengan gaya khasnya, atas permintaan YSPI. “Anak Garuda” merupakan lagu tema (theme song) yang dipersiapkan untuk kebutuhan film layar lebar bertajuk “Anak Garuda”, yang rencananya bakal dirilis pada Januari 2020 mendatang.
Advertisement
Kolabroasi Cokelat dan YSPI bermula dari pertemuan tak terencana antara Ronny Febry Nugroho dengan pihak YSPI. Kebetulan, saat itu, YSPI sedang menyiapkan pembuatan film yang bercerita tentang impian anak-anak Indonesia berprestasi, anak-anak dari latar belakang kurang beruntung, yang akhirnya bisa mencapai impiannya di bawah arahan yayasan tersebut sehingga bisa menjadi manusia-manusia yang terdidik.
“Yayasan ini punya sekolah gratis yang mendidik anak muda Indonesia sampai bisa mencapai jenjang pendidikan tinggi, mereka berasal dari berbagai agama, ras, dari berbagai daerah di Indonesia. Saat pertama kali gue mendengar kabar kolaborasi ini tentunya sangat tertarik. Dan ternyata, obrolan selanjutnya, tim mereka juga bikin lagu yang berjudul ‘Anak Garuda”, dan lagunya keren banget. Dan akhirnya materi itu gue bawa ke Cokelat, dan kami semua excited untuk mengerjakannya,” ungkap Ronny Cokelat semangat.
Advertisement
Momen Kemerdekaan
Para penikmat musik akan dibawa kembali menikmati sajian aransemen yang khas Cokelat. Namun di sisi lain, komposisi yang ditawarkan juga terdengar semakin matang dan dewasa berkat sentuhan Irwan “Opung” Simanjuntak, produser yang sebelumnya juga memoles lima single terakhir Cokelat, yakni “Dikhianati”, “Cinta Matiku”, “Garuda”, “Peralihan Hati” dan “5 Menit 5 Tahun”.
“Lagu ini berkarakter rock alternatif, menyajikan aransemen yang variatif, memperdengarkan berbagai bentuk bagan per bagan lagu khas ala Cokelat. Sebuah lagu energik bertema nasionalisme. Khusus untuk gitar, sound, fills dan riff sangat mewarnai lagu ini. Bagian solo gitar diisi dengan hal yang berbeda. Kesatuan musik dan vokal lagu ini bertujuan untuk membuatnya menjadi dinamis, agar pendengar bisa tumbuh rasa semangat dan bangga terhadap Garuda, tumbuh percaya diri sebagai anak Indonesia,” papar Edwin,
Bagi Cokelat, proyek ini benar-benar dipersembahkan buat Indonesia. Apalagi, momennya sangat pas, karena dirilis di Agustus, sehingga bisa diperdengarkan saat bangsa Indonesia tengah bersuka-cita memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-74.