Fimela.com, Jakarta Usia memang bukan jaminan seseorang untuk siap menikah dan hal tersebut terbukti pada sosok Dimas Beck, yang mengaku belum ingin segera menikah meski sudah memasuki usia 31 tahun. Pemilik nama lengkap Dimas Kahlil Sudoyo Beck itu mengaku masih memiliki banyak mimpi yang ingin dicapai, sebelum akhirnya memutuskan berkeluarga.
Jika dilihat Dimas Beck seolah mengambil langkah berbeda dari beberapa sahabatnya di grup BBB seperti Raffi Ahmad, Chelsea Olivia, dan Laudya Cynthia Bella yang sudah melepas masa lajang. Dibanding berkeluarga, saat ini Dimas lebih memilih untuk menikmati pencapaian dirinya.
"Yang lagi gua pikirin malah, sekarang misalnya gua berkeluarga, gua belum puas menikmati diri dengan pencapaian gua, kasihan juga orang yang ada disamping gua (pendamping) belum bisa jadi prioritas kan. Punya anak itu tanggung jawab gede banget, karena membahagiakan anak itu kewajiban orang tua," ujar Dimas Beck saat berbincang dengan Fimela di kantor KLY, kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pernyataan demikian tak ayal menyiratkan jika pemain film Lentera Merah itu belum siap untuk menikah. Baginya mematangkan niat dan komitmen diri untuk menikah adalah hal utama yang harus dilakukan seseorang sebelum memutuskan berkeluarga.
BACA JUGA
"Bisa, bisa banget (disebut belum siap nikah). Gua jadi orang cukup santai. Orang banyak yang sharing sama gua, ada satu kecenderungan menurut gua, anak muda sekarang itu lebih cepet ngalah sama keadaan, kayak, 'ahh gua mau pisah aja', dari situ gua jadi mikir kalau kesiapan (untuk menikah) itu harus bulat banget untuk berkomitmen jangka panjang. Jadi selama belum siap ya buat apa? Gua percaya kalau waktunya datang, pasti kejadian kok," tegasnya.
Dimas Beck mengaku tak memiliki target di usia berapa ia akan menikah, bahkan untuk tipe pasangan ideal pun menurutnya perlahan akan terkikis seiring kedewasaan diri.
Bicara soal pernikahan, Dimas Back menyebut menikah itu seperti berkolaborasi dalam hidup. Ia ingin saat memutuskan menikah harus sudah punya kesiapan matang baik secara mental maupun materil untuk keluarganya yang dibangunnya kelak.
Terlebih, menikah dan memiliki anak adalah sebuah hal yang cukup sakral baginya. Ia tak ingin, ketika berkeluarga nanti, konsentrasinya terpecah dengan mimpi-mimpi yang masih ingin ia kejar."Kita juga pasti ada titik tetentu yang, 'oke gua nikah'. Umur kan cuma angka, jangan sampai berfikir ada target umur untuk menikah, tapi lebih ke target untuk siap. Menikah gampang, tapi menyiapkan diri itu juga proses. Maunya sih gitu, satu persatu mimpi udah mulai terpenuhi, itu mungkin proses gua sampai ke level itu (menikah)," tuturnya.
Lalu, apa saja mimpi yang tengah ia kejar sebelum akhirnya siap untuk mempersunting seorang wanita untuk jadi pendampingnya? Sebuah wawancara eksklusif dengan Fimela.com pun berhasil mengungkap mimpi-mimpi mulia seorang Dimas Beck sebelum menuju ke jenjang pernikahan.
Advertisement
Memperjuangkan Kelayakan Hidup Anak-Anak 'Spesial'
Dalam beberapa tahun terakhir Dimas Beck terkesan menghilang dari industri hiburan tanah air. Buakn tanpa alasan, ternyata ia tengah asik dalam misi kemanusiaan yang diembannya.
Bekerjasama dengan sebuah website penggalangan dana, Dimas Beck tengah fokus memberi kebahagiaan pada sebagian anak yang kurang beruntung agar mendapatkan penghidupan yang lebih layak.
"Sebenernya gua selalu ada kegiatan sosial tiap tahun, tapi tahun ini agak lain, dapat lebih banyak perhatian karena mungkin untuk suatu yang orang jarang sentuh, which is anak-anak dengan HIV & AIDS," jelasnya.
Pria yang dikabarkan tengah menjalin kedekatan dengan aktris Ririn Ekawati itu pun menjelaskan awal mula dirinya terlibat dalam misi mulia tersebut, yaitu adanya keinginan untuk mengajak banyak orang berbuat baik, terlebih ia adalah seorang figur publik yang dikenal banyak orang.
Terkait kegiatan sosial yang dijalaninya, Dimas Beck menyadari, anak-anak dengan HIV & AIDS (ADHA) masih dianggap sebagai 'makhluk lain' yang tak sama dengan manusia pada umumnya. Virus yang bersarang ditubuh ADHA, ditambah stigma masyarakat yang ada terhadap para pengidap HIV & AIDS membuat Dimas Beck merasa perlu untuk membuat sebuah 'ekosistem' yang membuat anak-anak spesial tersebut nyaman.
"Jadi kita akan membangun sebuah tempat untuk mereka supaya mereka bisa leluasa berkegiatan. Jadi maunya, plannya nih, 2019-2020 adalah kita ciptakan tempat integrasi. Ada kelas, ada klinik, ada peternakan, perkebunan, semua udah di situ, jadi mereka nggak usah takut untuk keluar, tapi orang yang mau masuk harus udah siap. Artinya jenguk atau main harus siap karena itu tempat mereka," terang Dimas Beck.
Keterlibatan Dimas Beck dalam penggalangan dana untuk ADHA tak ayal membuatnya juga harus berinteraksi dengan anak-anak tersebut. Ia pun kagum melihat mereka bisa menerima kenyataan jika ditubuhnya terdapat virus yang mematikan, tapi tetap bisa memancarkan keceriaan layaknya anak- anak normal pada umumnya.
"Jujur yang gua alami pertama itu bingung, karena mereka kayak anak biasa aja gitu. Gua pikir anak-anak ini 'nelongso' banget, murung, tapi nggak sama sekali. Mereka happy banget. Jadi gua belajar banyak banget dari mereka. Yang pertama tuh belajar untuk ikhlas ya. Mereka dilahirkan seperti itu (dengan HIV & AIDS), nggak tau apa- apa, jadi gua coba lihat dari sisi lain, bahwa ketika memang sudah digariskan seperti itu, yang pertama harus menerima dulu," kata Dimas Beck berkisah.
"Gua juga belajar (sebagai) seorang yang punya kesempatan untuk mempengaruhi orang lain, gua mau coba itu untuk sesuatu yang positif. Gua juga belajar nggak selamanya apa yang kita lihat seperti apa yang kita pikir," paparnya.
Mencari Hidup Berkah dengan Berbisnis
Di samping mengurus misi kemanusiaan, hal lain yang ingin segera Dimas Beck wujudkan sebelum melepas masa lajang adalah memiliki banyak karyawan di bidang bisnis kuliner yang tengah dijalaninya.
Selama menjalan bisnis tersebut, Dimas mengatakan bahwa dirinya tak ingin mengandalkan nama besar yang dimiliki. Dalam menjalani bisnis, pria kelahiran 8 Mei 1988 ini lebih memilih untuk mengandalkan ilmu yang ia dapatkan dari bangku kuliah.
"Sejauh ini nggak terlalu (branding bisnis dengan keartisannya) karena gua gak terlalu ekspose sih, nggak nge-branding. Gua biarkan itu terjadi secara organik, karena gua mau jangka panjang dan orang bener-bener mau nikmatin. Kalo orang suka dia pasti dateng kok," tuturnya.
Lebih dari sekedar mencari keuntungan, Dimas Beck mengakui keputusannya untuk terjun ke dunia bisnis agar bisa mempekerjakan banyak orang. Diakui Dimas, ide untuk berbisnis ia temukan beberapa tahun belakangan, saat dirinya tengah merasa jenuh akan aktifitas keartisannya yang sangat padat.
"Gua sekarang lebih santai sih, gua udah tau apa yang gua mau dan nggak mau, apa yang bisa gua lakuin dan apa yang belum bisa gua lakuin. Gua juga udah mulai bisa memilah. Kalau dulu gua akan sibuk banget kerja dan di entertain kan pagi ketemu pagi. Dulu nggak mikirin diri sendiri, nggak ada waktu untuk istirahat, jadi nggak sempet untuk mengenali diri sendiri. Tapi sekarang udah lebih dari itu sih, gua pengen bermanfaat buat orang," paparnya.
Maka dari itu, meski sudah jarang muncul di layar kaca, Dimas merasa hidupnya kini lebih berarti, di mana ia bisa berpikir lebih dewasa. Perjalanan yang sudah pernah ia lalui pun tak dipungkiri telah membentuk dirinya seperti saat ini.
Seiring kedewasaan diri, Dimas sadar akan hidup yang hanya satu kali. Ia ingin memanfaatkan kesempatan yang dimiliki, dengan membuat dirinya berguna bagi banyak orang dan itu sudah mulai ia tapaki lewat dua misi mulia yang ingin ia wujudkan sebelum menikah.
"Jadi pencapaian jangka panjang gua pengen punya banyak karyawan, karena gua percaya kalo bisa menghidupi orang banyak mereka punya keluarga, kita selalu didoakan dan hidupnya berkah. Yang kedua insya Allah gua pengen punya sesuatu yang bermanfaatnya tuh jangka panjang, artinya walau gua udah nggak ada dia tetep bisa menghidupi orang, itu makanya gua mau bikin Kampung Lentera (pemukiman untuk ADHA) ini," pungkasnya.
Advertisement