Fimela.com, Jakarta Aryo Wahab didaulat menjadi salah satu pemeran dalam film Down Swan. Dalam film tersebut dirinya menjadi seorang ayah dari anak penderita down syndrome. Menurutnya, perannya kali ini sungguh spesial.
Ia bahkan membandingkan perannya sebagai Bisma, sosok ayah yang memberikan perlindungan, penuh kesabaran, dan menjaga keluarganya sudah melebihi tugas seorang anggota Avengers dalam film Marvel.
"Tugasnya lebih dari sekadar superhero yang di Avengers. Sosok ayah, tapi problemnya lebih berat. Aku coba hidup dalam skrip itu sendiri," tutur Aryo Wahab di Setiabudi XXI, kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).
Advertisement
Aryo mengaku beruuntung ketika dirinya disandingkan dengan Putri Ayudya sebagai pasangan suami istri. "Kerjasama ama Putri Ayudya. Dia bisa berkomitmen. Ketemu ama aku dah gak punya pager sebagai suami istri," sambungnya.
BACA JUGA
Bagi punggawa The Dance Company tersebut, seorang anak berkebutuhan khusus seperti anak penderita down syndrome ini seharusnya lebih dikenali dengan baik, bukan malah dijauhi karena perbedaannya dengan anak-anak lainnya.
"Aku ga ada riset. Tapi pernah mau kerjasama. Pernah ngobrol ama mereka soal seni. Menurut aku spesial. Baik lukisan lagu dan lainnya. Pesan moralnya aku setuju ama Putri. Anak down syndrome ini ga patut dijauhi tapi harus dikenali," papar Aryo Wahab.
Advertisement
Berbeda
Dalam perannya kali ini, Aryo Wahab mengatakan jika karakter Bisma sangat berbeda dengan dirinya di dunia nyata. "Sangat beda banget, Bisma terlalu baik. Bisma memiliki toleransi tinggi, dia seorang wartawan yang melanglang kemana-mana. Dan mengaplikasikan ilmunya," ujarnya.
Namun hal itu justru menjadi tantangan bagi Aryo. "Bermain film mencoba hidup dari skrip. Ketika syuting harus bertanggung jawab dan betkomitmen di sini," imbuh Aryo Wahab.
Tayang 23 Mei
Film yang mengangkat anak-anak dengan penyakit down syndrome memang sedikit. Karenanya, dalam film yang akan tayang pada 23 Mei 2019 mendatang ini memberikan edukasi kepada khalayak.
"Akhirnya 23 Mei tayang, lega plus deg-degan karena kan ini film pertama ya. Dibilang film ini khusus untuk penyandang down syndrome, ga juga. Setelah kita research kita jadi tahu. Ini edukasi banget," tutur Salwa, produser.
"Gagasannya berangkat dari semua anak, semua manusia punya cita-cita. Tak terkecuali anak berkebutuhan khusus. Ini yang coba saya angkat dalam format hubungan ibu dan anak yang tak lekang oleh waktu," sambung Fuad, sutradara.